SELAMAT DATANG DI BLOG AMF
Al Mageti Foundation (AMF) adalah program bantuan beasiswa dari alumni Magetan kepada pelajar Magetan
Mimpi AMF adalah menjadi lembaga sosial profesional yang dapat membantu ratusan siswa yang kurang mampu
Bantuan dapat disalurkan melalui: Rekening bank Muamalat: 0124727845 atas nama: Setyo Purwanto (Bendahara Umum AMF) Kode atm bersama: 147

Pondasi Bangunan Tawakal

Setidaknya ada empat pondasi bangunan tawakal :
1. Aku menyadari bahwa rezekiku tidak akan diambil orang lain, maka hatiku menjadi tenang.
2. Aku menyadari bahwa pekerjaanku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, maka sayapun sibuk karenanya.
3. Aku mengetahui bahwa maut itu pasti datang untuk menjemputku (tidak ada keraguan padanya). Maka saya segerakan diri untuk menyambutnya.
4. Aku sangat mengerti bahwa Allah senantiasa melihatku, maka aku pun malu terhadap-Nya.

Sedekah dan Sholat Dhuha


"Bagi masing-masing ruas tulang dari anggota tubuh salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa ilaaha illallah) adalah sedekah, menyuruh untuk berbuat baik pun juga sedekah, dan mencegah kemungkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa disetarakan ganjarannya dengan dua rakaat shalat Dhuha" (HR Muslim).


#dikutip dari sms kepada salah seorang sahabat AMF pagi ini.

Laporan Keuangan AMF Bulan September 2011

Alhamdulillah.. untuk keuangan AMF akhir bulan September 2011 sudah bisa kami laporkan.



Selain dana yang ditransfer reguler oleh donatur lewat rekening AMF, khusus pada bulan September ini ada pemasukan tambahan yang masuk ke rekening AMF. Dana khusus tersebut kami dapatkan dari infaq teman-teman alumni yang sudah menghadiri Reuni Akbar AMF Syawal 1432 H kemarin. Dana diambil dari sisa total dana yang sebenarnya dibayarkan untuk membiayai sewa tempat dan makanan yang sudah dipesan yaitu sebesar Rp 618.000,00. Supaya lebih transparan, sisa dana (yang akhirnya masuk ke infaq AMF) ini juga sudah diumumkan sebelum dana infaq digalang. Semoga infaq yang sudah dititipkan kepada AMF menjadi pembersih harta dan penggugur dosa. amin ya robbal alamin.

Saldo yang terkumpul pada akhir September 2011 ini sebesar Rp. 2.652.633,32. Terakhir sekali lagi kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Infak dan Sodaqohnya kepada AMF, mudah2an segala amal ibadahnya menjadi berkah dan diberkahi selalu oleh Allah subhanahu wa taala.

Sedekah bisa disalurkan dimana saja dan kapan saja, kami tidak memaksa anda menyalurkan dana melalui kami, tapi kami akan selalu siap jika anda mempercayakan sedekah anda melalui kami. -AMF crew-

Apa Yang Kita Resahkan?

Saudaraku,
Ketika kita mengeluh tidak mampu, Allah menjawab, 

"Allah tidak membebankan sesuatu pada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya"(Q.S 2:286).


Ketika kita mengeluh stress, Allah mejawab, 

"Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang"(QS 13:28).




Ketika kita mengeluh tidak ada gunanya, Allah menjawab,

"Barangsiapa mengerjakan kebaikan meski sebesar dzarah,niscaya ia akan melihat balasannya" (QS 99:7).

Jadi apa yang harus kita resahkan??

<dikutip dari sms majalah arrisalah>

Syuro' AMF, 24 September 2011



Walau tidak sesuai dengan rencana dan harapan, tentang jumlah kehadiran peserta syuro', karena beberapa alasan pribadi yang tidak bisa diabaikan . . . Alhamdulillah syuro' AMF tetap berlangsung dengan seru. Dengan sedikit perubahan agenda syuro'.


Pada awalnya, syuro' kali ini diagendakan untuk meminta kesediaan teman-teman yang diundang untuk menjadi perpanjangan tangan AMF di Magetan. Namun karena hal tersebut di atas, menjadi ajang untuk membahas masalah-masalah lain yang sedang diperbincangkan di forum . Syuro' ini dihadiri oleh Setyo Purwanto (Bendahara Umum AMF), Dwi Yulianti (Sekretaris Umum AMF), Fifin Nugroho (Komite Khusus Dokumentasi dan Publikasi AMF), dan Windi Wardani. Selain membahas masalah-masalah yang sedang hangat di forum, di sini Windi memaparkan tentang keinginannya untuk merintis pendirian TPA di sekitar rumahnya, beserta dukungan serta kendala-kendalanya.





Berikut hasil dari diskusi AMF tanggal 24 September 2011:
  1. Tentang donatur tetap: untuk realisasi donatur tetap, masih diagendakan jangka panjang, biarkan AMF berkembang/mengalir dulu. Selama ini donatur AMF setiap bulannya tetap ada, namun jumlah donasi dan jangka waktunya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
  2. Tentang masalah perpanjangan tangan AMF di Magetan: sudah ada orang-orang yang bersedia membantu AMF untuk mencari target-target penyaluran dana, walaupun masih insidental. Yaitu Moh. Arifin (secara personal dekat dengan komunitas siswa di SMA 1 Magetan), Dewi Retnowati (Secara personal dekat dengan komunitas siswa di SMA 1 Kawedanan), juga beberapa pengurus rohis di SMA-SMA Magetan.
  3. Sudah di printkan halaman depan blog, tentang profil AMF untuk dibagikan kepada orang-orang di Magetan yang bersedia membantu AMF.
  4. Tentang dana bantuan TPA (request dari saudara Windi): AMF siap membantu, namun masih menunggu proposal resmi dari ta'mir masjid setempat.
  5. AMF ikut aktif memberikan informasi beasiswa dari lembaga bantuan lain (misal: Beasiswa etos, Beasiswa Bidik Misi dll) dan info tentang sekolah gratis. Karena info-info tersebut sering kali tidak sampai ke adik-adik pelajar SMA yang sebenarnya sangat membutuhkan.


Semoga hasil diskusi AMF kali ini, bisa menambah semangat untuk istiqomah membesarkan AMF . . . .
Amin.


Segenggam Garam


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdamping an, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”. “Segar”, sahut tamunya. Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segala nya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

AMF: Kesempatan Menyalurkan Dana Lagi, alhamdulillah . . .

Kebijaksanaan pendidikan dan sekolah-sekolah di Indonesia yang berniat meningkatkan kualitas pendidikan berdampak kian mahalnya biaya bersekolah. Akibatnya, tak sedikit keluarga (orang tua) siswa merasa sangat berat melunasi uang SPP. Hingga menunggak beberapa bulan.

Alhamdulillah, kondisi ini memberikan kesempatan kepada AMF untuk kembali menyalurkan dana kepada yang berhak. Kali ini sasarannya adalah salah satu adik SMA yang juga aktif di rohis tempat sekolahnya. AMF menyalurkan dana sebesar Rp 480.000,00 untuk melunasi SPP yang belum terbayar selama 3 bulan. Tentu saja tertundanya pembayaran disebabkan karena masih terbatasnya keuangan orang tua.

Dana tersebut, telah diserahkan pada hari Senin, 19 September 2011 oleh salah satu pengurus AMF di Magetan. Si adik SMA yang ditemani oleh koordinator akhwat rohis SMA, merasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada AMF. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih dari orang tuanya. Sementara itu, Hana (Korwat Rohis) mengatakan “Semoga AMF senantiasa diberi barakah dan kemudahan dari Allah ta’ala”. Amin.

Berikut AMF sampaikan profil penerima dana/beasiswa tersebut:

  • Nama : Wiwit Sari Latifa
  • TTL : Magetan, 10 November 1993
  • Kelas : XII SMA I Magetan
  • Alamat : Ds. Milangasri RT. 08 RW. 03 Panekan, Magetan
  • Pekerjaan Ortu : Ayah: Guru SD, Ibu : Ibu Rumah Tangga
  • Prestasi : Juara III OSn Kimia Tk. Kabupaten Magetan Thn 2011, Aktif di Rohis
Bismillah, mudah-mudahan barakah, bermanfaat, dan menjadikan AMF semakin semangat untuk melebarkan sayap . . . Amin.

Idealisme dan AMF

Bismillahirrahmanirrahim

Coba kita bayangkan cerita fiktif berikut ini. Saya yakin ada banyak adik-adik kita di Magetan yang berada pada posisi seperti itu.

Alkisah ada seorang pelajar bernama Jono. Hidup bersama ayah (yang menjadi PNS) dan ibu (bekerja di rumah), membuat kehidupan Jono yang anak tunggal cukup 'aman' jika untuk masalah makan saja. Namun sayangnya urusan kehidupan bukan hanya masalah perut saja. Urusan pendidikan salah satunya. Jono termasuk anak yang cukup pandai di sekolahnya. Tentu orang tua Jono sangat bangga dengan dia. Suatu ketika Jono akhirnya lulus dari SMP dengan nilai yang sangat baik. Jono pun pantas untuk masuk ke SMU favorit di daerahnya. Namun biaya SPP yang sangat tinggi membuat orang tua Jono kesulitan untuk membiayainya. Disamping itu ayah Jono juga harus menanggung pendidikan 2 adik sepupunya yang masih SD. Selama ini biaya pendidikan Jono sampai SMP, masih sanggup untuk dibiayai oleh orang tua Jono . Namun ketika Jono diterima di SMU favorit di daerahnya, ayah Jono merasa keberatan dengan biaya itu. Akhirnya orang tua Jono bersepakat menyekolahkan Jono di SMU yang lain. Namun Jono menolak. Jono berupaya menjelaskan ke orang tuanya dengan santun bahwa Jono memiliki cita-cita yang sangat tinggi untuk bisa sekolah terus sampai nanti menjadi Dosen. Akhirnya dengan berat hati orang tuanya menyekolahkan dia di SMU favorit itu. Ibu Jono pun akhirnya rela bekerja menjahit baju tetangga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Jono dan kedua adik sepupunya itu.

Di bulan ke enam sekolahnya, mulai kelihatan betapa beratnya menanggung uang SPP Jono. Sudah 2 bulan ini Jono dipanggil kepala sekolah karena terus nunggak pembayaran SPP. Orang tua Jono bahkan sempat memutuskan untuk memindahkan Jono ke sekolah lain yang lebih terjangkau. Namun ada satu hal yang sangat disayangkan. Ternyata Jono salah satu murid terpandai di kelasnya. Jono dan orang tuanya bingung mau meminta bantuan ke siapa.

Cerita fiktif diatas sengaja saya utarakan karena saya yakin banyak pelajar yang mungkin mengalami hal yang mirip. Bingung harus bagaimana untuk bisa melanjutkan sekolah di SMU favorit. Posisi Jono sebenarnya tidak berada di ujung tanduk, dia masih bisa meneruskan sekolahnya di sekolah lain dengan biaya yang lebih terjangkau. Tapi sungguh sayang, pada akhirnya hanya orang-orang kaya yang bisa bersekolah di sekolah terbaik itu.

Sekali lagi, posisi Jono tidak berada di ujung tanduk. Keluarga Jono adalah potret keluarga yang masih bisa memenuhi kebutuhan makan, namun untuk kebutuhan pendidikan (khususnya sekolah terbaik) masih kesusahan. Ada juga kemungkinan potret keluarga lain seperti keluarganya Joni (temennya Jono) yang jangankan untuk bersekolah, untuk makan dan pakaian saja masih kesulitan. Dua kondisi ini semuanya patut untuk dibantu, meski tentu saja potret keluarga yang terakhir (keluarga Joni) memiliki prioritas tinggi dibandingkan potret keluarga Jono. Tapi tetap keduanya harus dibantu. Kemudian muncul pertanyaan, dimana peran alumni? kemana alumni yang sudah mapan? apa peran alumni untuk kondisi seperti yang dialami Joni dan Jono?

Disinilah sebenarnya peran alumni bisa dimaksimalkan. Penulis begitu terharu ketika pertama kali nimbrung di forum mageti yang membahas project bantuan dana pendidikan atas nama AMF untuk membantu pelajar di Magetan yang kesulitan dana pendidikan.

Kita tidak boleh selamanya terkungkung pada yang namanya realitas, namun tetap harus berpijak pada yang namanya idealisme. Meski jika pada kenyataannya nanti realitas yang kita dapat, namun sebelum realitas itu pada akhirnya berhasil mengejar kita yang sedang berlari menuju idealisme, hendaknya kita pastikan realitas itu sudah berpeluh keringat dengan kaki terpincang-pincang mengejar kita.

Seperti halnya nasib Jono, idealisme Jono adalah bersekolah di sekolah terbaik. Sebelum Jono pada akhirnya kenyataan berbicara bahwa dia harus berhenti dan pindah sekolah, setidaknya sudah seribu usaha harus dilakukan baik dari Jono sendiri maupun lingkungannya (misalnya : alumni) yang mungkin bisa berperan.

Entahlah.. ada tali merah (bukan benang merah ya.. ^_^) yang saya lihat dari cerita Jono dan AMF ini. Tali merah yang harus tetap kita jaga, jangan sampai terputus.



AMF adalah tali...yah tali idealisme yang menyeret Jono.. jauh meninggalkan realita yang tergopoh-gopoh mengejarnya

(/fin)

Istiqomah

Dari Aisyiyah ra, Rasulullah saw bersabda, “Tingkatkanlah amalmu dengan baik, atau lebih dekatlah kepada kebaikan, dan bergembiralah, karena amal seseorang tiada dapat memasukkannya ke surga.” Tanya para sahabat, “Amal Anda juga begitu, ya Rasulullah?' Jawab Rasulullah, “Amalku juga begitu. Tetapi Allah melimpahiku dengan rahmat-Nya. Dan ketahuilah, bahwa amal yang paling disukai Allah ialah amal yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa'i).

Dalam hadits ini terdapat beberapa perintah atau nasihat yang bisa dipetik dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt:

1. Tingkatkan amal

Upayakan sekuat daya untuk meningkatkan amal perbuatan setiap saat. Berkomitmenlah pada jalan kebaikan (sidad). Kata sidad ditafsirkan sebagai kebenaran, atau selalu berorientasi pada tujuan dan jalan yang lurus, tidak berlebihan dan tidak meremehkan terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya. Sikap berlebihan dan pemaksaan diri dalam melakukan amal, tak jarang dapat mengeluarkan seseorang dari jalur yang benar. Jenuh dan bosan.

2. Dekati kebenaran

Kebenaran menurut hujjatul Islam Imam Al-Ghazali bagai seberkas cahaya. Agar hidup ini senantiasa tercerahkan, dekati dan ambillah cahaya (kebenaran) itu. Jadikan kebenaran, sebagai pakaian dan teman kehidupan.

3. Kabar gembira dan Rahmat Allah

Ibsyar sama artinya dengan tabsyir, dengan kandungan makna: menggabarkan hal-hal yang menyenangkan dengan wajah berseri. Di sini Rasulullah menyuruh kita menanamkan rasa senang lantaran rahmat Allah yang melimpahi kita.

Kaum beriman hendaknya tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Tetap memiliki jiwa optimistis dan maju, dengan rahmat-Nya itu. Dianjurkan untuk senantiasa bermunajat, kiranya Allah senantiasa menyelimuti dengan rahmat-Nya. Rahmat Allah inilah yang dapat mengantarkan pada keridhoan-Nya (surganya). Menjauhkannya dari siksa-Nya (neraka).

4. Sedikit Amal, tapi Langgeng

Melakukan perbuatan baik, setahap demi setahap, sama dengan membangun benteng diri yang kokoh. Ibarat menabung, tak terasa berjumlah banyak. Inilah amalan yang dicintai Allah, melakukan amaliyah yang terus-menerus meski hanya sedikit.

Sedikit dalam beramal yang dilakukan terus-menerus juga sama dengan memupuk dan menyiram pohon iman sehingga ia akan tetap tumbuh segar dan tak layu. Alhasil, jiwa terus terangkat menuju derajat yang lebih baik (sempurna).

diambil dari sini

Rekap Keuangan AMF Semester Pertama 2011

Berikut kami kembali melaporkan rekap dana AMF khususnya kondisi terakhir keuangan per akhir Agustus 2011.

Pemasukan dana AMF :
  • Bulan Januari : Rp. 780.490,90
  • Bulan Februari : Rp. 356.152,51
  • Bulan Maret : Rp. 730.000,00
  • Bulan April : Rp. 154.027,35
  • Bulan Mei : Rp. 141.913,38
  • Bulan Juni : Rp. 600.818,33
  • Bulan Juli : Rp. 50.738,68
  • Bulan Agustus : Rp.1.050.000,00
Total dana yang masuk ke AMF sebesar : Rp 3.864.141,15
*nilai tiap bulan sudah termasuk bagi hasil dengan Bank.


Pengeluaran dan penyaluran dana AMF:

Bulan Mei 2011
  • Membantu pembelian seragam sekolah dan jilbab sebesar Rp. 180.000,00 (link)
  • Bantuan untuk daftar ulang ke ITS sebesar Rp. 1.500.000,00 (link)
Bulan Juni 2011
  • Santunan paket sekolah untuk anak-anak yatim di Magetan sebesar Rp. 300.000,00 (link)
Bulan Juli 2011
  • Bantuan dana untuk pembayaran pendaftaran ke STAN sebesar Rp. 200.000,00 (link)
Total dana yang sudah disalurkan oleh AMF sebesar : Rp. 2.180.000,00
Biaya administrasi dari bank : Rp. 58.000,00
Sisa saldo per 22 Agustus 2011 : Rp. 1.626.141,15

Jazakumullah buat para donatur yang telah mempercayakan sedekah anda kepada kami. Semoga setiap harta yang anda keluarkan mendapatkan berkah dari Allah dan menjadi penggugur dosa. amin ya robbal 'alamin

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji, Allah melipatgandakan pada setiap yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas , Maha Mengetahui (QS Al Baqarah 261)

Reuni AMF Syawal 1432 H

Alhamdulillah, berbekal syuro dan obrolan di dunia maya (forum mageti), dengan segenap masalah teknis yang ada, akhirnya terlaksana juga reuni Al Mageti Foundation (AMF) yang pertama. Reuni kali ini dilaksanakan pada tanggal 2 September 2011. Karena hari Jumat, panitia memutuskan bahwa acara akan dilaksanakan ba'da jumatan sekitar pukul 13.30. Sedangkan untuk tempat, panitia memilih Dapur Desa Bu Moer, Takeran.

Acara dipandu oleh mas Giyanto atau lebih akrabnya mas Gie ini, dimulai sekitar pukul 14.00. Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan presentasi tentang pengenalan forum mageti oleh bang Thoyib. Pada sesion ini bang Thoyib sebagai orang yang paham dengan dunia "perforuman" menjelaskan tentang A-Z nya forum, khususnya forum mageti. Juga mengundang teman-teman yang hadir ikut aktif di forum mageti, agar forum yang sudah terbentuk tersebut tidak hanya di dominasi oleh 4,5 orang saja. Kian sore teman yang berdatangan, alhamdulillah kian bertambah.


Setelah Bang Thoyib, usai mempresentasikan "forum"nya lanjut ke acara berikutnya, yaitu presentasi tentang Almageti Foundation (AMF) oleh Fifin Nugroho. Disini Mas Fifin, mengenalkan AMF mulai dari apa, latar belakang AMF, mimpi AMF, pengurus, hingga prosedur penyetoran dana dan penyalurannya. Juga beberapa kendala yang dihadapai AMF.


Presentasi ke tiga, oleh Bendahara AMF Setyo Purwanto. Mas Setyo melaporkan kegiatan yang telah dilakukan oleh AMF, sudah kemana saja dana tersebut disalurkan, juga pemasukan yang diterima oleh AMF setiap bulannya. Dan Saldo terakhir yang dimiliki oleh AMF. Beberapa tanggapan, dan saran dari teman-teman yang hadir membuat AMF kian semangat. Salah satunya adalah testimoni dari Akh Reza alumni SMA 1 Magetan lulusan tahun 2008 yang saat ini kuliah di Brawijaya yang kira-kira seperti ini :

"Suatu ketika saya diberitahu teman tentang AMF, dan saya awalnya cuek, apa sih AMF itu? tapi setelah saya berada di sini. mendengar pemaparan apa saja yang telah dilakukan AMF akhirnya saya tahu bahwa AMF itu memang benar-benar ada, eksis, dan sudah lumayan banyak yang dilakukan. sebenarnya banyak forum alumni di Magetan, tetapi hanya terbatas pada forum perangkatan saja. makanya, ketika ada forum AMF seperti ini yaa kita besarkan AMF ini bersama-sama, tanpa memandang alumni angkatan berapa"
Dan juga saran dari Mas Redy lulusan SMA 1 Magetan 2002, yang mengharapkan AMF dikelola dengan lebih profesional. Bagus sekali mas sarannya... kita insyaAllah sedang melangkah kesitu..


Acara berlangsung semakin hangat, dengan testimoni yang ada. Sambil menunggu makanan yang dipesan, yang tak kunjung hadir . . . acara dilanjutkan dengan ta'aruf, walaupun acara ini masih didominasi oleh lulusan SMA 1 Magetan tahun 2003, namun ada beberapa wajah baru dari angkatan yang lebih muda juga istri-istri teman-teman angkatan 2003.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, makanan yang dipesan setelah berkali-kali panitia ikut masuk ke dapur "Dapur Desa". Acara makan dan beramah tamah berlangsung penuh canda dan cerita.


Sebelum acara ditutup, mas Aan (Nugroho Andi Rama) memimpin doa dengan khusyu'. Setelah mas Gie menutup acara, dilanjutkan dengan foto bersama di halaman samping Dapur Desa.


Demikianlah rangkaian acara reuni AMF 1432 H. Berawal dari ide kecil, diskusi kecil, di forum. Dengan hanya berani menargetkan 20 alumni yang datang, alhamdulillah acara yang dihadiri 32 alumni plus 2 akhwat kecil (fara dan ifahh^^) berlangsung dengan lancar. Meskipun ada beberapa kekurangan. Jika tahun depan kita masih diberi umur, kita berharap yang datang ke reuni semakin banyak dan meriah. Tentunya AMF juga diharapkan sudah semakin profesional dengan tunas-tunas muda yang siap melanjutkan misi mulia ini.. amin...


Salam sukses dan istiqomah untuk teman-teman semua . . . .




Berikut beberapa hasil foto yang berhasil didokumentasikan, lebih lengkapnya ada di FB AMF.

Akh Gie (kiri) sebagai moderator



Bang Thoyib (duduk paling tinggi) sedang memaparkan apa itu forum mageti



Mas Fifin (paling kanan) sedang memperkenalkan apa dan bagaimana lembaga AMF itu. Lha terus anak kecil ini siapa?? he he..




Beberapa alumni berbincang satu sama lain cukup akrab



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons