SELAMAT DATANG DI BLOG AMF
Al Mageti Foundation (AMF) adalah program bantuan beasiswa dari alumni Magetan kepada pelajar Magetan
Mimpi AMF adalah menjadi lembaga sosial profesional yang dapat membantu ratusan siswa yang kurang mampu
Bantuan dapat disalurkan melalui: Rekening bank Muamalat: 0124727845 atas nama: Setyo Purwanto (Bendahara Umum AMF) Kode atm bersama: 147

Muhasabah


1. #Muhasabah atau biasa diistilahkan introspeksi diri sudah menjadi kebiasaan yang membudaya pada banyak orang di setiap pergantian tahun.
2. pun juga di penghujung akhir tahun masehi 2011 ini biasa digunakan untuk ber- #muhasabah diri dari segala perbuatan di sepanjang tahun.
3. Banyak orang yang beranggapan bahwa akhir tahun adalah suasana yang paling cocok dan paling mendukung untuk ber-#muhasabah diri.
4. Dengan jarangnya ber-#muhasabah, seorang muslim sering merasa tidak ada yang kurang pada dirinya, merasa diri baik-baik saja. ini bahaya.
5. #Muhasabah berasal dari bahasa Arab artinya menghisab atau menghitung. Dalam penggunaan katanya, #muhasabah identik menilai diri sendiri.
6. ” Wahai orang2 yg beriman bertaqwalah pada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yg telah diperbuat -->..". #muhasabah
7. ".. --> untuk hari esok (akhirat), & bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan“. (QS.59:18).
8. Umar r.a. pernah mengatakan : ”Hisaplah diri kalian sebelum kalian dihisap. Timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. -->". #muhasabah
9. "..--> Karena sesungguhnya hisapan hari ini lebih baik dari hari esok (kiamat)”. #muhasabah
10. Kalau dalam buku "8 mata air kecermelangan" dikatakan #muhasabah bisa dilakukan tiap per hari. Kalau tidak bisa, tiap minggu.
11. per bulan atau juga bisa per tahun. Lebih dari itu? hemm.. sebaiknya kita kembali periksa lagi akidah dan iman kita. #muhasabah
12. Kalau sebagian para ulama biasanya melakukan #muhasabah tiap hari setiap menjelang tidur dgn deraian air mata mengingat dosa sehari itu.
13. Dengan #muhasabah, dr tahun ke tahun, bulan ke bulan, hari ke hari, bahkan dr waktu ke waktu menjadi semakin baik. Golongan beruntung.
14. Sekian .. wallahualam, semoga bermanfaat baik bagi diri pribadi dan rekan-rekan semua. #muhasabah

sumber : http://twitter.com/amfmageti

Hati

Berikut ada sharing dari salah satu pengurus AMF mbak Dwi Yulianti, kali ini berbicara mengenai hati.



1. #hati dlm bhs Arab, al-qalb --> bolak-balik. disebut dmkian krn hati adlh dunia abstrak, unik, & berkembang. Gampang berubah,sukar dibaca.
2. Karena sifatnya seperti itu, maka #hati harus dijaga dgn baik. Jika tdk dijaga, akan berubah menjadi hati yang sakit.
3. Begitu banyak manusia yang memiliki pikiran cerdas, tetapi akhirnya menjadi orang hina karena memiliki #hati yang sakit.
4. Rasul bsabda,"Dlm tubuh manusia ada segumpal daging, apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya; jika rusak, maka rusak pula #hati
5. ... seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itulah #hati." (Al Hadist)
6. Ibnul Qayyim: agar #hati bisa tetap sehat, ia bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a. menjaga kekuatan hati --> didapatkan dgn iman.
7. b. melindungi #hati dr hal-hal yg membahayakan --> dgn menjauhkan diri dari perbuatan dosa-maksiat.
8.c. Membuang zat-zat yang berbahaya bagi #hati --> dgn tobat dan istighfar akan membuang toksin dalam hati.
9. Bismillah, yuk tetap jaga #hati. Kapan saja, dimana saja ^^

mudah-mudahan bermanfaat.


*gambar pinjam dari Google

Laporan Keuangan AMF Bulan November 2011

Alhamdulillah pada akhir bulan November ini kembali kami ingin melaporkan keuangan AMF per November 2011





Dana yang terkumpul pada akhir november ini sebesar Rp. 4.905.463,43. Terakhir kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Infak dan Sodaqohnya kepada AMF, mudah2an segala amal ibadahnya menjadi berkah dan diberkahi selalu oleh Allah swt.

Mekanisme Pengajuan Beasiswa AMF

Alhamdulillah saat ini usia AMF memasuki 11 bulan. Usia yang masih belia ini semoga tidak menyurutkan langkah untuk terus semangat berkontribusi bagi sesama. Kami masih terus dan akan terus memperbaiki sistem AMF sehingga nanti dirasakan semakin lebih profesional. Kami yakini memang masih banyak kekurangan baik dari segi SDM ataupun promosi sehingga saat ini mungkin masih sedikit yang bisa kami bantu. Sehingga kami berharap siapapun anda yang dengan sengaja atau tidak sengaja mampir di blog ini, kiranya bisa ikut membantu mempromosikan kami (AMF) kepada teman / saudara / sahabat. Semoga itu bisa menjadi catatan amal sholeh dan memberi keberkahan bagi rekan-rekan semua.

Memang tidak semua yang mengajukan permohonan dana beasiswa ke AMF secara otomatis akan diberikan. Tentu akan dilihat pemohon mana yang paling membutuhkan mengingat dana AMF yang memang tidak tak terbatas. Untuk itu dalam kesempatan kali ini kami akan mengumumkan mekanisme permohonan pengajuan dana beasiswa AMF.

1. Silahkan medonwload dokumen pengajuan DISINI.
2. Lengkapi keseluruhan dokumen tersebut, jika ada yang masih bingung dengan beberapa pertanyaan di dalam dokumen tersebut silahkan tanyakan kepada kami via email : almagetifoundation@gmail.com atau bisa melalui FB AMF.
3. Silahkan kirim dokumen pengajuan tersebut ke email tersebut sebelumnya atau bisa langsung diserahkan langsung kepada panitia AMF yang berdomisili di Magetan. Untuk saat ini panitia yang berlokasi di Magetan ada saudari Dwi Yulianti.
4. Setelah dokumen kami terima, insyaAllah akan segera kami tindak lanjuti (kami diskusikan) apakah permohonan tersebut diterima atau tidak. Apapun hasilnya semoga semuanya adalah kebaikan.
5. Kami akan selalu berusaha sesegera mungkin mengumumkan hasilnya langsung kepada pemohon.

Diskusi kami usahakan terbuka, tidak ada yang disembunyikan. Seluruh diskusi bisa diikuti di Markas AMF.
Semoga bermanfaat.

Cukup dengan membiasakan, hiraukan dulu dengan kuantitasnya.

Pengen nilis tentang hal ini, berawal saat membaca salah satu majalah tentang sebuah hadist yang berbunyi, "Kebaikan itu adalah kebiasaan, dan keburukan itu adalah paksaan HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban

Senada dengan hadist diatas adalah, Sebaik baik amal bagi Allah adalah yang selalu dilakukan, meskipun sedikit," HR Muslim,

Maka tidak heran jika ada pepatah arab yang berbunyi, "Seseorang itu akan terpenjara oleh kebiasaannya sendiri,"

Masih senada dengan beberapa kalimat diatas yaitu ttg hadist diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud, "Seseorang berlaku jujur, dan dilakukan terus menerus berlaku jujur sampai Allah menuliskan bahwa ia adalah orang yang jujur. Dan seseorang akan melakukan kebohongan dan terus menerus melakukan kebohongan sampai Allah menuliskannya sebagai seorang pembohong" (mutafaq alaih)

Mari kita bumikan supaya lebih nyata,
Secara sadar atupun tidak sadar mungkin kita membiasakan sesuatu yang secara tidak sadar jika kita kumulasikan akan menunjukkankan angka yang signifikan dan luar biasa,

Kita ambil contoh,

Taruhlah kita pengendara motor, setiap hari mengendarai motor, beli makan, mampir sholat di masjid pinggir jalan. Secara tidak sadar mungkin kita mengeluarkan minimal sehari seribu untuk parkir motor, sebulan 30rb, setahun 360 rb. Jika pengendara motor yang melakukan hal sama ada satu jutalah paling tidak, berarti omzet parkir setahun adalah 360 juta. Berapa anak pintar indonesia yang kurang mampu bisa dibantu jika kita mampu menyiasati untuk tidak parkir atau makan/ beli ditempat yang tidak membutuhkan bayar parkir. Pengalamanku tempat sholat yang gratis adalah pom bensin, masjid kampung (masjid yang tidak tepat dipinggir jalan raya).

Kalau kita hidup di kota besar, biasa naik angkot kemana mana, maka akan sering mengeluarkan uang/ membiasakan membayar angkot. Bahkan untuk jarak yang sangat dekat yang sebenarnya kalau kita lakukan dengan jalan kaki hanya mebutuhkan waktu kurang dari 15 menit. Kebiasaan malas jalan kaki ini mungkin bisa kita kikis, sehingga lebih banyak uang yang bisa kita sisihkan. Taruhlah jarak dekat yang kita tempu harus membayar 2rb. Maka setahun kita bisa menyisihkan 720rb. bayangkan jika ada sejumlah orang yang melakukan hal yang sama. berapa anak pintar yang kurang mampu bisa kita bantu.

Dalam sebuah kutbah jum'at pernah ada khatib yang berkutbah, jika saja setiap muslim mau menyisihkan seribu setiap jum'at untuk kotak amal, (dengan cacatan semua muslim sholat jum'at), maka tau tidak jumlah uang yang terkumpul dalam seminggu? 1rb dikalikan 30jt orang laki laki dewasa. Maka seminggu adalah 30 milyar. Sebulan 120 milyar. Luar biasa!!

Saya memiliki sahabat, kerja di jakarta, gaji 1,5 jt, beristri, hidup berdua dijakarta. Mempunyai kebiasaan setiap pagi mengeluarkan infak minimal 1rb sebelum melakukan aktifitas apapun. Dimasukkan ke dalam kaleng tabungannya, akhir bulan uang yang terkumpul dia setorkan untuk infak ke sebuah lembaga penyalur dana infak untuk yatim, piatu dll. Hampir 5 tahun ia istiqomah melakukannya. Sampai sekarang.

Kawan, yang kita butuhkan adalah memaksakan diri untuk membiasakan melakukan seatu amal, hiraukan dulu ttg kuantitas. Mari kita biasakan dahulu, sehingga Allah akan mempermudah kita melakukan kebiasaan yang baik tersebut.

Yang Menjanjikan dan Memotivasi: Tentang Doa

“Dan Rabb kalian telah berfirman: “Berdo’alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian.” (Ghafir: 60)


“Dan berdo’alah kepada Allah dengan mengikhlashkan ibadah (do’a) kepada-Nya.” (Al A’raf: 29)


“Berdo’alah kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut.” (Al Jin: 18)


“Dan sesungguhnya Allah memiliki asmaul husna (nama-nama yang mulia), maka berdo’alah kepada-Nya dengan menggunakan nama-nama tersebut.” (Al A’raf: 180)


Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya do’a adalah ibadah” (Tirmidzi)


Rasulullah telah menegaskan bahwasanya do’a merupakan perkara yang paling dicintai dan mulia di sisi-Nya , beliau bersabda “Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di hadapan Allah subhanahu daripada do’a.” (At Tirmidzi)


Rasulullah bersabda: “Barangsiapa diantara kalian yang dibukakan baginya pintu do’a, niscaya ia akan dibukakan baginya pintu-pintu rahmat. Dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih Allah cintai dari meminta keselamatan (di dunia dan akhirat). Sesungguhnya do’a itu bermanfaat pada hal-hal yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi, maka hendaklah berdo’a wahai hamba-hamba Allah.” (At-Tirmidzi)


“Sesungguhnya mereka (para nabi) selalu segera melakukan kebaikan dan selalu berdo’a kepada Kami dalam keadaan penuh harap dan rasa takut, dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ (di dalam beribadah/berdo’a kepada Kami).” (Al Anbiya’: 90)


Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang muslim berdo’a dengan sesuatu yang bukan untuk suatu dosa atau memutuskan silaturrahmi melainkan pasti Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal; disegerakan baginya pengabulannya, disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan darinya keburukan yang semisal dengannya.” (Shahih Al Adabul Mufrad no. 547, dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri )


Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang mukmin menghadapkan wajahnya kepada Allah memohon sesuatu, melainkan Dia akan memberikan, apakah dengan menyegerakan baginya di dunia atau menyimpan baginya di akhirat selama ia tidak tergesa-gesa.” Para sahabat bertanya: “Apa maksud dari tergesa-gesa?” Beliau menjawab: “Dia berkata: “Saya sudah berdo’a dan berdo’a, tetapi (toh) juga tidak dikabulkan.” (H.R. Ahmad, lihat Shahih Al Adabul Mufrad no. 548)


Rasulullah bersabda: “Manusia yang paling lemah adalah orang yang paling lemah dalam berdo’a dan manusia yang paling kikir adalah orang yang kikir dalam mengucapkan salam.” (Ibnu Hibban, lihat Ash Shahihah no. 154)Bulleted List

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang tidak mau berdo’a (dalam riwayat lain: tidak mau meminta) kepada Allah subahanahu, niscaya Allah memurkainya.” (At Tirmidzi no. 3372, Ibnu Majah no. 3827 dari sahabat Abu Hurairah , lihat Ash Shahihah no. 3654)

Nasihat Ali bin Abi Thalib


1. Tidak ada kebaikan dalam shalat yang tidak disertai khusyu'
2. Tidak ada kebaikan dalam puasa yang tidak disertai menjaga anggota tubuh dari hal yang tidak bermanfaat.
3. Tidak ada (kesempurnaan) kebaikan dalam membaca Al Qur'an yang tidak disertai tadabbur.
4. Tdk ada kebaikan dlm memiliki ilmu yg tdk disertai wara' (menjaga dari yg syubhat dan haram).
5. Tdk ada kebaikan dlm harta yg tdk disertai sifat pemurah
6. Tidak ada kebaikan dalam persaudaraan yg tdk disertai sikap saling menjaga
7. Tdk ada kebaikan dalam doa yg tdk disertai keikhlasan

sumber : http://twitter.com/k_abik (penulis best seller ayat-ayat cinta, KCB, Bumi Cinta, dll)

Senyum

1. Bicara dan #senyum adalah 2 hal yg berbeda,, namun jika ia dilakukan ketika qt sedang brbicara dg sesorang maka itu lawan bicara nyaman :)
2. #senyum merupakan sedekah termudah bisa dilakukan siapa saja :)
3. Dengan #Senyum, sesungguhnya qt sedang berbagi kebahagian dan mengajak orang lain untuk bahagia :)
4. #senyum, dibarengi positive feeling akan menjadikanqt memiliki jiwa yg optimis :)
5. #senyum, its a sign.. untuk sebuah ukhuwah atau persahabatan
6. bahkan #senyum juga bisa jd sign sebuah penerimaan :)
7. #senyum bisa juga jd harta kekayaan, krn di negri ini banyak sekali yg muskin akan #senyum :)
8. walaupun masalah datang ganti-gantian :).. tapi #senyum kudu ada terus-terusan :) krn itu kan mmbuat qt feel good :)
9. and than, #senyum adalah rasa syukur,, for all... yang dah Allah berikan pada qt :)
10. #senyum itu dibibir, yg akan pernah ketinggal kmanapun qt pergi... so, kebahgian itu selalu ngikut dimana pun qt :)
11. #senyum bahkan mendatangkan rezeki,, simak (g sekedar liat lo) aja foto dimajalah, tau foto para mentor sukses anda :)
12. bahkan sebuah dialog mesti di kasih #senyum biar g nuju debat.. :)
13. dan sungguh, kematian dgn #senyum selalu mengindikasikan si mayyit meninggal dgn khusnul khotimah :) mau?
14. layaknya percikan api #senyum itu menyulut semangat ketika ia dilakukan permulaan kerja atau hal lainnya, baiknya lg basmallah :)

sumber : http://twitter.com/imahshine

Pondasi Bangunan Tawakal

Setidaknya ada empat pondasi bangunan tawakal :
1. Aku menyadari bahwa rezekiku tidak akan diambil orang lain, maka hatiku menjadi tenang.
2. Aku menyadari bahwa pekerjaanku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, maka sayapun sibuk karenanya.
3. Aku mengetahui bahwa maut itu pasti datang untuk menjemputku (tidak ada keraguan padanya). Maka saya segerakan diri untuk menyambutnya.
4. Aku sangat mengerti bahwa Allah senantiasa melihatku, maka aku pun malu terhadap-Nya.

Sedekah dan Sholat Dhuha


"Bagi masing-masing ruas tulang dari anggota tubuh salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa ilaaha illallah) adalah sedekah, menyuruh untuk berbuat baik pun juga sedekah, dan mencegah kemungkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa disetarakan ganjarannya dengan dua rakaat shalat Dhuha" (HR Muslim).


#dikutip dari sms kepada salah seorang sahabat AMF pagi ini.

Laporan Keuangan AMF Bulan September 2011

Alhamdulillah.. untuk keuangan AMF akhir bulan September 2011 sudah bisa kami laporkan.



Selain dana yang ditransfer reguler oleh donatur lewat rekening AMF, khusus pada bulan September ini ada pemasukan tambahan yang masuk ke rekening AMF. Dana khusus tersebut kami dapatkan dari infaq teman-teman alumni yang sudah menghadiri Reuni Akbar AMF Syawal 1432 H kemarin. Dana diambil dari sisa total dana yang sebenarnya dibayarkan untuk membiayai sewa tempat dan makanan yang sudah dipesan yaitu sebesar Rp 618.000,00. Supaya lebih transparan, sisa dana (yang akhirnya masuk ke infaq AMF) ini juga sudah diumumkan sebelum dana infaq digalang. Semoga infaq yang sudah dititipkan kepada AMF menjadi pembersih harta dan penggugur dosa. amin ya robbal alamin.

Saldo yang terkumpul pada akhir September 2011 ini sebesar Rp. 2.652.633,32. Terakhir sekali lagi kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Infak dan Sodaqohnya kepada AMF, mudah2an segala amal ibadahnya menjadi berkah dan diberkahi selalu oleh Allah subhanahu wa taala.

Sedekah bisa disalurkan dimana saja dan kapan saja, kami tidak memaksa anda menyalurkan dana melalui kami, tapi kami akan selalu siap jika anda mempercayakan sedekah anda melalui kami. -AMF crew-

Apa Yang Kita Resahkan?

Saudaraku,
Ketika kita mengeluh tidak mampu, Allah menjawab, 

"Allah tidak membebankan sesuatu pada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya"(Q.S 2:286).


Ketika kita mengeluh stress, Allah mejawab, 

"Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang"(QS 13:28).




Ketika kita mengeluh tidak ada gunanya, Allah menjawab,

"Barangsiapa mengerjakan kebaikan meski sebesar dzarah,niscaya ia akan melihat balasannya" (QS 99:7).

Jadi apa yang harus kita resahkan??

<dikutip dari sms majalah arrisalah>

Syuro' AMF, 24 September 2011



Walau tidak sesuai dengan rencana dan harapan, tentang jumlah kehadiran peserta syuro', karena beberapa alasan pribadi yang tidak bisa diabaikan . . . Alhamdulillah syuro' AMF tetap berlangsung dengan seru. Dengan sedikit perubahan agenda syuro'.


Pada awalnya, syuro' kali ini diagendakan untuk meminta kesediaan teman-teman yang diundang untuk menjadi perpanjangan tangan AMF di Magetan. Namun karena hal tersebut di atas, menjadi ajang untuk membahas masalah-masalah lain yang sedang diperbincangkan di forum . Syuro' ini dihadiri oleh Setyo Purwanto (Bendahara Umum AMF), Dwi Yulianti (Sekretaris Umum AMF), Fifin Nugroho (Komite Khusus Dokumentasi dan Publikasi AMF), dan Windi Wardani. Selain membahas masalah-masalah yang sedang hangat di forum, di sini Windi memaparkan tentang keinginannya untuk merintis pendirian TPA di sekitar rumahnya, beserta dukungan serta kendala-kendalanya.





Berikut hasil dari diskusi AMF tanggal 24 September 2011:
  1. Tentang donatur tetap: untuk realisasi donatur tetap, masih diagendakan jangka panjang, biarkan AMF berkembang/mengalir dulu. Selama ini donatur AMF setiap bulannya tetap ada, namun jumlah donasi dan jangka waktunya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
  2. Tentang masalah perpanjangan tangan AMF di Magetan: sudah ada orang-orang yang bersedia membantu AMF untuk mencari target-target penyaluran dana, walaupun masih insidental. Yaitu Moh. Arifin (secara personal dekat dengan komunitas siswa di SMA 1 Magetan), Dewi Retnowati (Secara personal dekat dengan komunitas siswa di SMA 1 Kawedanan), juga beberapa pengurus rohis di SMA-SMA Magetan.
  3. Sudah di printkan halaman depan blog, tentang profil AMF untuk dibagikan kepada orang-orang di Magetan yang bersedia membantu AMF.
  4. Tentang dana bantuan TPA (request dari saudara Windi): AMF siap membantu, namun masih menunggu proposal resmi dari ta'mir masjid setempat.
  5. AMF ikut aktif memberikan informasi beasiswa dari lembaga bantuan lain (misal: Beasiswa etos, Beasiswa Bidik Misi dll) dan info tentang sekolah gratis. Karena info-info tersebut sering kali tidak sampai ke adik-adik pelajar SMA yang sebenarnya sangat membutuhkan.


Semoga hasil diskusi AMF kali ini, bisa menambah semangat untuk istiqomah membesarkan AMF . . . .
Amin.


Segenggam Garam


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdamping an, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”. “Segar”, sahut tamunya. Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segala nya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

AMF: Kesempatan Menyalurkan Dana Lagi, alhamdulillah . . .

Kebijaksanaan pendidikan dan sekolah-sekolah di Indonesia yang berniat meningkatkan kualitas pendidikan berdampak kian mahalnya biaya bersekolah. Akibatnya, tak sedikit keluarga (orang tua) siswa merasa sangat berat melunasi uang SPP. Hingga menunggak beberapa bulan.

Alhamdulillah, kondisi ini memberikan kesempatan kepada AMF untuk kembali menyalurkan dana kepada yang berhak. Kali ini sasarannya adalah salah satu adik SMA yang juga aktif di rohis tempat sekolahnya. AMF menyalurkan dana sebesar Rp 480.000,00 untuk melunasi SPP yang belum terbayar selama 3 bulan. Tentu saja tertundanya pembayaran disebabkan karena masih terbatasnya keuangan orang tua.

Dana tersebut, telah diserahkan pada hari Senin, 19 September 2011 oleh salah satu pengurus AMF di Magetan. Si adik SMA yang ditemani oleh koordinator akhwat rohis SMA, merasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada AMF. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih dari orang tuanya. Sementara itu, Hana (Korwat Rohis) mengatakan “Semoga AMF senantiasa diberi barakah dan kemudahan dari Allah ta’ala”. Amin.

Berikut AMF sampaikan profil penerima dana/beasiswa tersebut:

  • Nama : Wiwit Sari Latifa
  • TTL : Magetan, 10 November 1993
  • Kelas : XII SMA I Magetan
  • Alamat : Ds. Milangasri RT. 08 RW. 03 Panekan, Magetan
  • Pekerjaan Ortu : Ayah: Guru SD, Ibu : Ibu Rumah Tangga
  • Prestasi : Juara III OSn Kimia Tk. Kabupaten Magetan Thn 2011, Aktif di Rohis
Bismillah, mudah-mudahan barakah, bermanfaat, dan menjadikan AMF semakin semangat untuk melebarkan sayap . . . Amin.

Idealisme dan AMF

Bismillahirrahmanirrahim

Coba kita bayangkan cerita fiktif berikut ini. Saya yakin ada banyak adik-adik kita di Magetan yang berada pada posisi seperti itu.

Alkisah ada seorang pelajar bernama Jono. Hidup bersama ayah (yang menjadi PNS) dan ibu (bekerja di rumah), membuat kehidupan Jono yang anak tunggal cukup 'aman' jika untuk masalah makan saja. Namun sayangnya urusan kehidupan bukan hanya masalah perut saja. Urusan pendidikan salah satunya. Jono termasuk anak yang cukup pandai di sekolahnya. Tentu orang tua Jono sangat bangga dengan dia. Suatu ketika Jono akhirnya lulus dari SMP dengan nilai yang sangat baik. Jono pun pantas untuk masuk ke SMU favorit di daerahnya. Namun biaya SPP yang sangat tinggi membuat orang tua Jono kesulitan untuk membiayainya. Disamping itu ayah Jono juga harus menanggung pendidikan 2 adik sepupunya yang masih SD. Selama ini biaya pendidikan Jono sampai SMP, masih sanggup untuk dibiayai oleh orang tua Jono . Namun ketika Jono diterima di SMU favorit di daerahnya, ayah Jono merasa keberatan dengan biaya itu. Akhirnya orang tua Jono bersepakat menyekolahkan Jono di SMU yang lain. Namun Jono menolak. Jono berupaya menjelaskan ke orang tuanya dengan santun bahwa Jono memiliki cita-cita yang sangat tinggi untuk bisa sekolah terus sampai nanti menjadi Dosen. Akhirnya dengan berat hati orang tuanya menyekolahkan dia di SMU favorit itu. Ibu Jono pun akhirnya rela bekerja menjahit baju tetangga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Jono dan kedua adik sepupunya itu.

Di bulan ke enam sekolahnya, mulai kelihatan betapa beratnya menanggung uang SPP Jono. Sudah 2 bulan ini Jono dipanggil kepala sekolah karena terus nunggak pembayaran SPP. Orang tua Jono bahkan sempat memutuskan untuk memindahkan Jono ke sekolah lain yang lebih terjangkau. Namun ada satu hal yang sangat disayangkan. Ternyata Jono salah satu murid terpandai di kelasnya. Jono dan orang tuanya bingung mau meminta bantuan ke siapa.

Cerita fiktif diatas sengaja saya utarakan karena saya yakin banyak pelajar yang mungkin mengalami hal yang mirip. Bingung harus bagaimana untuk bisa melanjutkan sekolah di SMU favorit. Posisi Jono sebenarnya tidak berada di ujung tanduk, dia masih bisa meneruskan sekolahnya di sekolah lain dengan biaya yang lebih terjangkau. Tapi sungguh sayang, pada akhirnya hanya orang-orang kaya yang bisa bersekolah di sekolah terbaik itu.

Sekali lagi, posisi Jono tidak berada di ujung tanduk. Keluarga Jono adalah potret keluarga yang masih bisa memenuhi kebutuhan makan, namun untuk kebutuhan pendidikan (khususnya sekolah terbaik) masih kesusahan. Ada juga kemungkinan potret keluarga lain seperti keluarganya Joni (temennya Jono) yang jangankan untuk bersekolah, untuk makan dan pakaian saja masih kesulitan. Dua kondisi ini semuanya patut untuk dibantu, meski tentu saja potret keluarga yang terakhir (keluarga Joni) memiliki prioritas tinggi dibandingkan potret keluarga Jono. Tapi tetap keduanya harus dibantu. Kemudian muncul pertanyaan, dimana peran alumni? kemana alumni yang sudah mapan? apa peran alumni untuk kondisi seperti yang dialami Joni dan Jono?

Disinilah sebenarnya peran alumni bisa dimaksimalkan. Penulis begitu terharu ketika pertama kali nimbrung di forum mageti yang membahas project bantuan dana pendidikan atas nama AMF untuk membantu pelajar di Magetan yang kesulitan dana pendidikan.

Kita tidak boleh selamanya terkungkung pada yang namanya realitas, namun tetap harus berpijak pada yang namanya idealisme. Meski jika pada kenyataannya nanti realitas yang kita dapat, namun sebelum realitas itu pada akhirnya berhasil mengejar kita yang sedang berlari menuju idealisme, hendaknya kita pastikan realitas itu sudah berpeluh keringat dengan kaki terpincang-pincang mengejar kita.

Seperti halnya nasib Jono, idealisme Jono adalah bersekolah di sekolah terbaik. Sebelum Jono pada akhirnya kenyataan berbicara bahwa dia harus berhenti dan pindah sekolah, setidaknya sudah seribu usaha harus dilakukan baik dari Jono sendiri maupun lingkungannya (misalnya : alumni) yang mungkin bisa berperan.

Entahlah.. ada tali merah (bukan benang merah ya.. ^_^) yang saya lihat dari cerita Jono dan AMF ini. Tali merah yang harus tetap kita jaga, jangan sampai terputus.



AMF adalah tali...yah tali idealisme yang menyeret Jono.. jauh meninggalkan realita yang tergopoh-gopoh mengejarnya

(/fin)

Istiqomah

Dari Aisyiyah ra, Rasulullah saw bersabda, “Tingkatkanlah amalmu dengan baik, atau lebih dekatlah kepada kebaikan, dan bergembiralah, karena amal seseorang tiada dapat memasukkannya ke surga.” Tanya para sahabat, “Amal Anda juga begitu, ya Rasulullah?' Jawab Rasulullah, “Amalku juga begitu. Tetapi Allah melimpahiku dengan rahmat-Nya. Dan ketahuilah, bahwa amal yang paling disukai Allah ialah amal yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa'i).

Dalam hadits ini terdapat beberapa perintah atau nasihat yang bisa dipetik dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt:

1. Tingkatkan amal

Upayakan sekuat daya untuk meningkatkan amal perbuatan setiap saat. Berkomitmenlah pada jalan kebaikan (sidad). Kata sidad ditafsirkan sebagai kebenaran, atau selalu berorientasi pada tujuan dan jalan yang lurus, tidak berlebihan dan tidak meremehkan terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya. Sikap berlebihan dan pemaksaan diri dalam melakukan amal, tak jarang dapat mengeluarkan seseorang dari jalur yang benar. Jenuh dan bosan.

2. Dekati kebenaran

Kebenaran menurut hujjatul Islam Imam Al-Ghazali bagai seberkas cahaya. Agar hidup ini senantiasa tercerahkan, dekati dan ambillah cahaya (kebenaran) itu. Jadikan kebenaran, sebagai pakaian dan teman kehidupan.

3. Kabar gembira dan Rahmat Allah

Ibsyar sama artinya dengan tabsyir, dengan kandungan makna: menggabarkan hal-hal yang menyenangkan dengan wajah berseri. Di sini Rasulullah menyuruh kita menanamkan rasa senang lantaran rahmat Allah yang melimpahi kita.

Kaum beriman hendaknya tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Tetap memiliki jiwa optimistis dan maju, dengan rahmat-Nya itu. Dianjurkan untuk senantiasa bermunajat, kiranya Allah senantiasa menyelimuti dengan rahmat-Nya. Rahmat Allah inilah yang dapat mengantarkan pada keridhoan-Nya (surganya). Menjauhkannya dari siksa-Nya (neraka).

4. Sedikit Amal, tapi Langgeng

Melakukan perbuatan baik, setahap demi setahap, sama dengan membangun benteng diri yang kokoh. Ibarat menabung, tak terasa berjumlah banyak. Inilah amalan yang dicintai Allah, melakukan amaliyah yang terus-menerus meski hanya sedikit.

Sedikit dalam beramal yang dilakukan terus-menerus juga sama dengan memupuk dan menyiram pohon iman sehingga ia akan tetap tumbuh segar dan tak layu. Alhasil, jiwa terus terangkat menuju derajat yang lebih baik (sempurna).

diambil dari sini

Rekap Keuangan AMF Semester Pertama 2011

Berikut kami kembali melaporkan rekap dana AMF khususnya kondisi terakhir keuangan per akhir Agustus 2011.

Pemasukan dana AMF :
  • Bulan Januari : Rp. 780.490,90
  • Bulan Februari : Rp. 356.152,51
  • Bulan Maret : Rp. 730.000,00
  • Bulan April : Rp. 154.027,35
  • Bulan Mei : Rp. 141.913,38
  • Bulan Juni : Rp. 600.818,33
  • Bulan Juli : Rp. 50.738,68
  • Bulan Agustus : Rp.1.050.000,00
Total dana yang masuk ke AMF sebesar : Rp 3.864.141,15
*nilai tiap bulan sudah termasuk bagi hasil dengan Bank.


Pengeluaran dan penyaluran dana AMF:

Bulan Mei 2011
  • Membantu pembelian seragam sekolah dan jilbab sebesar Rp. 180.000,00 (link)
  • Bantuan untuk daftar ulang ke ITS sebesar Rp. 1.500.000,00 (link)
Bulan Juni 2011
  • Santunan paket sekolah untuk anak-anak yatim di Magetan sebesar Rp. 300.000,00 (link)
Bulan Juli 2011
  • Bantuan dana untuk pembayaran pendaftaran ke STAN sebesar Rp. 200.000,00 (link)
Total dana yang sudah disalurkan oleh AMF sebesar : Rp. 2.180.000,00
Biaya administrasi dari bank : Rp. 58.000,00
Sisa saldo per 22 Agustus 2011 : Rp. 1.626.141,15

Jazakumullah buat para donatur yang telah mempercayakan sedekah anda kepada kami. Semoga setiap harta yang anda keluarkan mendapatkan berkah dari Allah dan menjadi penggugur dosa. amin ya robbal 'alamin

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji, Allah melipatgandakan pada setiap yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas , Maha Mengetahui (QS Al Baqarah 261)

Reuni AMF Syawal 1432 H

Alhamdulillah, berbekal syuro dan obrolan di dunia maya (forum mageti), dengan segenap masalah teknis yang ada, akhirnya terlaksana juga reuni Al Mageti Foundation (AMF) yang pertama. Reuni kali ini dilaksanakan pada tanggal 2 September 2011. Karena hari Jumat, panitia memutuskan bahwa acara akan dilaksanakan ba'da jumatan sekitar pukul 13.30. Sedangkan untuk tempat, panitia memilih Dapur Desa Bu Moer, Takeran.

Acara dipandu oleh mas Giyanto atau lebih akrabnya mas Gie ini, dimulai sekitar pukul 14.00. Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan presentasi tentang pengenalan forum mageti oleh bang Thoyib. Pada sesion ini bang Thoyib sebagai orang yang paham dengan dunia "perforuman" menjelaskan tentang A-Z nya forum, khususnya forum mageti. Juga mengundang teman-teman yang hadir ikut aktif di forum mageti, agar forum yang sudah terbentuk tersebut tidak hanya di dominasi oleh 4,5 orang saja. Kian sore teman yang berdatangan, alhamdulillah kian bertambah.


Setelah Bang Thoyib, usai mempresentasikan "forum"nya lanjut ke acara berikutnya, yaitu presentasi tentang Almageti Foundation (AMF) oleh Fifin Nugroho. Disini Mas Fifin, mengenalkan AMF mulai dari apa, latar belakang AMF, mimpi AMF, pengurus, hingga prosedur penyetoran dana dan penyalurannya. Juga beberapa kendala yang dihadapai AMF.


Presentasi ke tiga, oleh Bendahara AMF Setyo Purwanto. Mas Setyo melaporkan kegiatan yang telah dilakukan oleh AMF, sudah kemana saja dana tersebut disalurkan, juga pemasukan yang diterima oleh AMF setiap bulannya. Dan Saldo terakhir yang dimiliki oleh AMF. Beberapa tanggapan, dan saran dari teman-teman yang hadir membuat AMF kian semangat. Salah satunya adalah testimoni dari Akh Reza alumni SMA 1 Magetan lulusan tahun 2008 yang saat ini kuliah di Brawijaya yang kira-kira seperti ini :

"Suatu ketika saya diberitahu teman tentang AMF, dan saya awalnya cuek, apa sih AMF itu? tapi setelah saya berada di sini. mendengar pemaparan apa saja yang telah dilakukan AMF akhirnya saya tahu bahwa AMF itu memang benar-benar ada, eksis, dan sudah lumayan banyak yang dilakukan. sebenarnya banyak forum alumni di Magetan, tetapi hanya terbatas pada forum perangkatan saja. makanya, ketika ada forum AMF seperti ini yaa kita besarkan AMF ini bersama-sama, tanpa memandang alumni angkatan berapa"
Dan juga saran dari Mas Redy lulusan SMA 1 Magetan 2002, yang mengharapkan AMF dikelola dengan lebih profesional. Bagus sekali mas sarannya... kita insyaAllah sedang melangkah kesitu..


Acara berlangsung semakin hangat, dengan testimoni yang ada. Sambil menunggu makanan yang dipesan, yang tak kunjung hadir . . . acara dilanjutkan dengan ta'aruf, walaupun acara ini masih didominasi oleh lulusan SMA 1 Magetan tahun 2003, namun ada beberapa wajah baru dari angkatan yang lebih muda juga istri-istri teman-teman angkatan 2003.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, makanan yang dipesan setelah berkali-kali panitia ikut masuk ke dapur "Dapur Desa". Acara makan dan beramah tamah berlangsung penuh canda dan cerita.


Sebelum acara ditutup, mas Aan (Nugroho Andi Rama) memimpin doa dengan khusyu'. Setelah mas Gie menutup acara, dilanjutkan dengan foto bersama di halaman samping Dapur Desa.


Demikianlah rangkaian acara reuni AMF 1432 H. Berawal dari ide kecil, diskusi kecil, di forum. Dengan hanya berani menargetkan 20 alumni yang datang, alhamdulillah acara yang dihadiri 32 alumni plus 2 akhwat kecil (fara dan ifahh^^) berlangsung dengan lancar. Meskipun ada beberapa kekurangan. Jika tahun depan kita masih diberi umur, kita berharap yang datang ke reuni semakin banyak dan meriah. Tentunya AMF juga diharapkan sudah semakin profesional dengan tunas-tunas muda yang siap melanjutkan misi mulia ini.. amin...


Salam sukses dan istiqomah untuk teman-teman semua . . . .




Berikut beberapa hasil foto yang berhasil didokumentasikan, lebih lengkapnya ada di FB AMF.

Akh Gie (kiri) sebagai moderator



Bang Thoyib (duduk paling tinggi) sedang memaparkan apa itu forum mageti



Mas Fifin (paling kanan) sedang memperkenalkan apa dan bagaimana lembaga AMF itu. Lha terus anak kecil ini siapa?? he he..




Beberapa alumni berbincang satu sama lain cukup akrab



Tiga Karung Beras

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang. Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja di sawah. Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa ke kantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibunya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu ibu bekerja disawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu ibu sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau ibu sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan ke sekolah nanti berasnya ibu yang akan bawa ke sana".

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan ke sekolah, ibunya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh ibunya. Sang anak akhirnya pergi juga ke sekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh. Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang ke kantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.

Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, di sini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk ke dalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.

Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya".

Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras di rumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam-macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali ke sekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai ibu kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !". Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk di atas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.

Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."

Selama ini dia tidak memberitahu sanak saudaranya yang ada di kampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya. Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi ke kampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali ke kampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.

Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir,
kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam-diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.

Di hari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk di atas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju ke depan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."

Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar.

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat ke belakang dan melihat gurunya menuntun ibunya berjalan ke atas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan ibu yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat ibunya dan berkata: "Oh ibuku..................

Tidak populer di bumi, tetapi sangat dikenal penghuni Langit

Bismillah,

Sebuah tulisan dari bukunya Ust. yusuf Mansyur. dalam bukunya Membumikan Rahmat Allah. Majhuuun fil ardh, masyhuurun fissamaa. Tidak populer di bumi, tetapi sangat dikenal penghuni langit. Berikut lengkapnya,

Ungkapan itu terungkap dari Rasulullah SAW ketika beliau meminta Ali bin Abi Thalib R.A mengecek keberadaan seorang pemuda yang kemudian dikenal dengan nama Uwais Al-Qarni. Ali R.A yang menjadi salah satu khalifah (khalifah ke-4) dari khulafaur rasyidin, diminta oleh Rasullullah SAW mencari pemuda yang namanya sangat harum di kawasan “langit”. Bingung Ali RA dibuat. Apa istimewanya Uwais sehingga beliau menyuruhnya untuk mencari pemuda ini dan menceritkan keterkenalannya di kawasan langit, Jibril dan malaikat Allah yang lain.

Ali bertambah bingung karena mencari pemuda ini bukan perkara gampang. Susah betul. Ya, susah sekali beliau menemukan pemuda ini. Karena Uwais bukan sebuah nama public figure. Uwais bukanlah pemuda ngetop yang namanya dikenal seantero jagat. Uwais bukanlah orator. bukanlah ahli yang setiap ungkapannya selalu memukau pendengar dan mengundang tepukan dan decakan rasa kagum. Uwais juga bukan penderma hebat yang namanya tercantum di harian apa saja sebagai penyumbang terbanyak. Uwais juga bukan seorang pejabat yang pandai memainkan perasaan dan memainkan air muka. Uwais bukanlah seorang bintang yang kehadirannya ditunggu jutaan fans-nya. Pokoknya Uwais bukanlah siapa-siapa, ia hanya seorang pemuda biasa. Bahkan jauh sangat.

Satu kelbihannya yang menyebabkan Rasulullah SAW memerintahkan Ali untuk mencari dan meminta do’a darinya, dan membuat seluruh penghuni langit mencintainya adalah kecintaan Uwais pada ibunya. Ia konon mengorbankan masa remajanya untuk mencurahkan kasih dan sayangnya pada ibunya. Ia mengorbankan begitu banyak kesempatan yang mestinya ia kecap lantaran begitu berbaktinya kepada bunda yang telah mengandungnya

Majhuulun fil ardh, msyhuurun fissamaa, adalah potongan ungkapan Rasulullah SAW yang menggmbarkan bahwa standar ukuran kemuliaan manusia bukanlah dimata manusia itu sendiri, tapi nilainya dimata Allah SWT. Kondisi saat ini menggambarkan kebalikannya, masyarakat kita seolah digelapkan dengan idola idola yang sangat agung kedudukannya di mata manusia, tapi belum tentu di mata Tuhan. Masyarakat kita, Indonesia, memiliki banyak bintang yang punya jutaan fans fanatik, yang muncul dari satu layar kaca ke layar kaca, waktu demi waktu. Indonesia punya banyak pemuka agama yang juga memiliki banyak pengagumnya. Indonesia punya banyak pejabat dan wakil rakyat yang begitu antusias membeli dan memperjuangkan nasib bangsanya. Bahkan negeri ini banyak memiliki pemimpin yang selalu bercerita bahwa ia satu sisi dengan nasib penumpang yang dinahkodainya. Tetapi benarkah? Hanya mereka yang tahu jawabannya.

Pernyataan ini justru cambuk bagi kita, bahwa ungkapan Majhuulun fil ardh, msyhuurun fissamaa,harusnya menyadarkan kita tentang apa yang telah kita lakukan agar para malaikat senantiasa mendo’akan kita. Sekaligus seharusnya menyadarkan kita bahwa menjadi tidak penting hanya terkenal menurut derajat kemanusiaan sementara kita mengabaikan standar ketuhanan. Atau bisa jadi bahwa Tuhan muak dengan pribadi kita. na’uduzubillah. Padahal,

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al Hujuurat 13)

Wallahu ‘Alam bi shawab.

artikel diambil dari sini

Memilih Pergaulan


Nggak gaul itu aib. Tapi salah bergaul itu musibah.

Semenjak ada bunyi celaan "gak gaul lo...", dan slogan "anak gaul" jadi ngetren, semenjak itu anak remaja tidak ingin ketinggalan dalam pergaulan. Label "anak gaul" tersemat bukan cuma untuk mereka yang punya teman banyak, tapi lebih pada mereka yang eksis nongkrong di mal-mal, cafe, dan tempat keramaian.

Pergaulan itu suatu kemestian. Setidaknya kita bisa mengambil kesimpulan itu setelah guru Sosiologi berkata bahwa manusia itu makhluk sosial. Manusia membutuhkan manusia lainnya. Manfaat pergaulan tidak perlu dijabarkan lagi. Bergaul itu naluri manusia. Tapi yang perlu diwanti-wanti adalah dengan siapa kita bergaul? Haruskah kita memilih-milih teman dalam pergaulan?

Pentingnya Memilih Teman Bergaul
"Berteman jangan suka milih-milih." Kata-kata itu tepat untuk orang yang sombong yang hanya mau bergaul dengan orang yang ia pikir selevel dengan dia. Tapi sejatinya kata-kata itu tidak sepenuhnya benar. Kita juga harus menyeleksi teman bergaul. Hanya kriterianya yang harus tepat. Jangan gunakan kriteria yang menjerumuskan kita menjadi orang yang sombong dan tidak baik. Tapi gunakan kriteria yang akan membuat kita menjadi anak yang baik.

Sombong kalau kriteria teman kita adalah anak orang kaya saja (udah sombong, matre pula). Sombong kalau kriteria teman kita itu yang ganteng atau cantik saja. Intinya, kalau kita mengambil standar duniawi sebagai teman, maka kita bisa termasuk sombong. Dalam hadits, Rasulullah mendefinisikan sombong sebagai merendahkan manusia. "Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim)

Memang pertemanan itu ada tingkatan-tingkatannya. Ada yang hanya kenalan. Ada yang teman biasa seperti teman kelas, teman les. Ada juga teman yang lumayan dekat yang kita sering berinteraksi dengannya, ini yang disebut teman bergaul. Dan ada juga yang lebih dekat lagi yang kita sebut sebagai sahabat. Dalam berteman, jangan sampai kita merendahkan orang lain. Janganlah kita hanya mau punya teman bergaul dari orang-orang yang kita pilih berlandaskan keduniaan dan menghindari pergaulan dengan orang lain karena kita meremehkan orang tersebut.

Bagaimana kriteria yang menjadikan kita anak yang baik? Pastinya, kriteria yang berdasarkan pada kebaikan. Maksudnya, kita memilih teman bergaul yang kita sering berinteraksi dengan mereka dari kalangan orang-orang yang berakhlak baik, sholeh, rajin belajar, gemar menabung, suka menjahit dan memasak... Ups kebanyakan...

Pergaulan itu bisa menularkan perilaku seseorang kepada temannya. Tak sedikit anak baik-baik yang terjerat narkoba hanya karena salah memilih pergaulan. Seorang anak dari keluarga yang tidak merokok bisa jadi perokok karena bergaul dengan teman-teman perokok. Dan sebagaimana watak buruk itu menular, watak baik pun bisa menyebar melalui pergaulan. Itulah makanya Rasulullah berpesan untuk memperhatikan teman bergaul.

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Dalam menjelaskan hadits ini Imam An-Nawawi berkata, “Hadits ini berbicara tentang keutamaan bergaul dengan orang-orang yang soleh, pelaku kebaikan, tata krama, akhlak mulia, wara’, berilmu, dan mempunyai sopan santun. Sebaliknya, hadits ini melarang kita bergaul dengan pelaku kejahatan, pembuat bid‘ah, suka menggunjing, berbuat dosa, dan sikap tidak terpuji lainnya.”

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda: “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah)

Imam Al Ghozali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.” (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42)

Kalau di sekolah ada ekstrakurikuler Rohani Islam, inilah kumpulan anak-anak sholeh yang sangat direkomendasikan jadi teman bergaul kita. Banyak sifat baik di komunitas ini yang bisa tertular pada kita.

Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Hati-hatilah kalian dalam memilih teman, sesungguhnya teman adalah bekal di dunia dan akhirat.” 

Merengkuh Nikmatnya Ukhuwah

Sejatinya mukmin itu bersaudara. Ukhuwah Islamiyah itu ada di antara umat muslim. Tapi ukhuwah itu bisa menjadi tak terasa ada bila sesama mukmin tidak saling akrab karena Allah swt.

Bersahabat dengan orang yang sholih, akan membuat kita merasakan indahnya ukhuwah Islamiyah. Dengan ukhuwah, kita bisa merasakan lezatnya keimanan. Saat keimanan kita turun, ada yang menasehati dan menyemangati. Saat kita merasa butuh, ada yang memberikan bantuan karena Allah swt. Pertolongan karena Allah terasa tulus karena pertolongan itu didasari niat yang lurus, bukan karena ada maunya.

Sebagai anak muda, ada peluang yang besar untuk mendapatkan naungan di akhirat, di mana saat itu tidak ada naungan selain naungan dari Allah swt. Abu Hurairah r.a. mewartakan bahwa Nabi Saw bersabda, ada 7 kategori orang yang mendapat naungan Allah di hari kiamat. Salah satunya adalah pemuda yang menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah swt. Kategori lainnya adalah orang dua orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul dan berpisah karena Allah pula.

Selain itu, orang yang merasakan manisnya ukhuwah Islamiyah, akan berdiri di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya. Sebuah hadist dari Umar bin Khattab, diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam at-Tamhid, Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihy wasallam bersabda: "Allah mempunyai hamba-hamba yang bukan nabi & bukan syuhada, tapi para nabi & syuhada tertarik oleh kedudukan mereka di sisi Allah. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, siapa mereka & bagaimana amal mereka? Semoga saja kami bisa mencintai mereka." Rasulullaah saw bersabda, "Mereka adalah suatu kaum yang saling mencintai dengan karunia dari Allah. Mereka tidak memiliki hubungan nasab & tidak memiliki harta yang mereka kelola bersama. Demi Allah mereka adalah cahaya & mereka kelak akan ada di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Mereka tidak merasa takut ketika banyak manusia merasa takut.Mereka tidak bersedih ketika banyak manusia bersedih" Kemudian Rasulullaah saw membacakan firman Allah: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (TQS Yunus :62)

Bagaimana kalau salah bergaul? Allah telah menggambarkan keadaan orang-orang yang salah bergaul dalam Al-Qur'an. Keadaan mereka di neraka saling menyalahkan satu sama lain.

”Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami ta`at kepada Allah dan ta`at (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta`ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".(QS AlAhzab ayat 66-68)

Jadi, yuk bergaul dengan orang-orang yang tepat. 

*artikel dari Islamedia 
*image dari sini  

Undangan Reuni dari Al Mageti Foundation

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..

InsyaAllah dengan niat menjaga tali silaturahim antar alumni Magetan dimanapun berada, maka kami Al Mageti Foundation (AMF) mengadakan acara reuni akbar yang akan diadakan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 2 September 2011
Pukul : 13.00 - selesai
Tempat : Dapur Desa (Jalan Raya Takeran, dekat pom bensin)
Mengundang : rekan-rekan alumni Magetan semua yang merasa butuh, peduli atau ingin mengenal lebih jauh tentang AMF
Acara :
- silaturahim antar alumni
- membahas progress, rencana dan strategi Al Mageti Foundation ke depan.

Atas perhatian dan kehadiran rekan-rekan semua kami ucapkan Jazakumullah khairan katsira.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Somewhere, 12 Agustus 2011

ttd

Ketua Umum,
Nugroho Andi Rama (alumnus SMUSAMA angkatan masuk 2000)

Profil, Penerima Beasiswa AMF untuk Masuk ITS

Assalamu’alaikum. Progres dari proses pendaftaran akh agus, Alhamdulillah sudah resmi jadi mahasiswa ITS per tanggal 1 Juni 2011. Mendapat keringanan berupa penundaan pembayaran sampai tanggal 31 Desember 2011. Kami sampaikan jazakallah khoir kepada teman-teman semua. (01 Juni 2011, 11:58)

Demikian potongan SMS yang dikirimkan kepada AMF, pemberitahuan keberhasilan proses registrasi seorang calon mahasiswa ITS alumni SMA I Magetan yang memiliki potensi dan prestasi luar biasa. Ketika AMF mendapatkan proposal permohonan bantuan dana melalui salah satu alumni, demi melihat profil dan prestasinya, AMF berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi. Alhamdulillah dengan komunikasi yang terbatas, melalui forum dan sms, kesepakatan pun diambil. AMF memberikan bantuan untuk registrasi sebesar 1,5 juta. Dengan Bismillah, mudah-mudahan dapat membantu meringankan dana untuk registrasi masuk ITS, teknik mesin melalui jalur SNMPTN Undangan (PMDK).

Berikut kami sampaikan profil penerima beasiswa AMF. Bernama lengkap Agus Riyadi, alumni SMA I Magetan yang lulus tahun 2011. Anak dari pasangan Bapak Suhardi dan Ibu Juminem, petani yang tinggal di Ds. Buluharjo, Plaosan. Lahir di Magetan tanggal 19 Agustus 1992. Ikhwan yang aktif di rohis SMA I Magetan, yang juga pengurus OSIS Sie 1 dan pernah menjabat sebagai bendahara pramuka ini mempunyai prestasi yang cukup bagus, antara lain: 20 besar lomba maket di ITS, Peserta BCC di ITS, dan Juara 2 Osn Fisika di Magetan.

Cendekiawan dan Nelayan

Pada suatu sore yang cerah, seorang cendekiawan ingin menikmati pemandangan laut dengan menyewa sebuah perahu nelayan dari tepi pantai.

Setelah harga sewa per jam disepakati, keduanya melaut tidak jauh dari bibir pantai. Melihat nelayan terus bekerja keras mendayung perahu tanpa banyak bicara, sang cendekiawan bertanya:

“Apa bapak pernah belajar ilmu fisika tentang energi angin dan matahari?”
“Tidak” jawab nelayan itu singkat.
Cendekiawan melanjutkan ”Ah, jika demikian bapak telah kehilangan SEPEREMPAT peluang kehidupan Bapak”
Nelayan cuma mengangguk-angguk membisu.

“Apa bapak pernah belajar sejarah filsafat?” tanya cendikiawan.
“Belum pernah” jawab nelayan itu singkat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Cendekiawan melanjutkan ”Ah, jika demikian bapak telah kehilangan SEPEREMPAT lagi peluang kehidupan Bapak”. Si Nelayan kembali cuma mengangguk-angguk membisu.

“Apa bapak pernah belajar dan bisa berkomunikasi dengan bahasa asing?” tanya cendikiawan.
“Tidak bisa” jawab nelayan itu singkat.
“Aduh, jika demikian bapak total telah kehilangan TIGA PEREMPAT peluang kehidupan Bapak”

Tiba-tiba… 8-|
Angin kencang bertiup keras dari tengah laut. Perahu yang mereka tumpangi pun oleng hampir terguling. Dengan tenang Nelayan bertanya kepada cendekiawan
”Apa bapak pernah belajar berenang?”
Dengan suara gemetar dan muka pucat ketakutan, orang itu menjawab “Tidak pernah”

Nelayanpun memberi komentar dengan percaya diri “Ah, jika demikian, bapak telah kehilangan SEMUA peluang hidup bapak”

_ _ _

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah di atas:

• Jangan meninggikan diri lebih hebat dari orang lain :)
• Jangan sombong, sebab akan direndahkan oleh Allah :)
• Kita semua memiliki keterbatasan dan memerlukan orang lain :)


*cerita di ambil dari sebuah millist

AMF Untuk Selembar Kain Bukti Cinta

“Subhanallah, terima kasih mbak” itulah sepotong SMS dari Fatkhul Tsani Rohana (Hana), yang seolah mengekspresikan kegembiraannya. Setelah requestnya, apakah AMF bisa membantu seorang temannya yang berniat berjilbab, disetujui. Coordinator akhwat rohis SMA 1 Magetan ini, mengajukan bantuan dana untuk temannya yang ingin berjilbab namun keluarganya kurang mampu untuk meluluskan keinginannya karena alasan financial. Hana, berbekal survey yang telah dilakukan, membuat kalkulasi untuk 4 potong jilbab (kerudung) dan perlengkapannya senilai Rp 180.000,00.


Akhirnya pada Senin kemarin, salah satu pengurus AMF yang berada di Magetan, meyerahkan bantuan tersebut kepada Hana sebagai perwakilan. Yang kemudian akan dibelikan kerudung, dan diserahkan langsung kepada temannya yang berniat berjilbab tersebut. Mudah-mudahan, amanahnya akan tersampaikan dengan baik. Dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima, segera berjilbab. Berkerudung kain, bukan kain biasa. Namun, selembar kain bukti cinta. Cinta suci pada-Nya. Amin.

Sebuah Koin Penyok


Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan. Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. “Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.

Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu. Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu. Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

*This article is copied from : here

Laporan Keuangan AMF Bulan Maret 2011

Alhamdulillah, pada akhir bulan maret ini kembali kami ingin menyampaikan laporan dana ummat lewat Al Mageti Foundation per maret 2011. 



Saldo yang terkumpul pada akhir maret ini sebesar Rp. 1.859.143,41. Terakhir kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Infak dan Sodaqohnya kepada AMF, mudah2an segala amal ibadahnya menjadi berkah dan diberkahi selalu oleh Allah swt.

CARA ALLAH MEMBERI REZEKI

Andaikata, uang kita diambil satu bagian, lalu dikembalikan sebanyak tujuh belas kali lipat, maukah kita? Andaikata, yang mengambil tidak memberitahu lebih dahulu, kalau nantinya akan dibayar dengan berlipat ganda, maukah kita? Marilah kita ikuti pengalaman nyata seorang bapak muda yang cukup menarik untuk dikaji. Sebutlah Pak A. Sekitar 14 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1988, seorang muda yang baru dikarunia seorang anak, is bekerja sambil menyelesaikan kuliahnya yang tinggal sebentar lagi selesai. Gaji yang didapatkan dari pekerjaannya itu setiap bulannya dapat dikatakan sangat tidak cukup untuk biaya hidupnya beserta istri dan seorang anak kecilnya.

Suatu hari yang "naas" ia pulang dari kerjanya. Dengan penuh gembira ia membawa pulang gaji pertamanya yang sebesar Rp. 40.000,- ( Empat puluh ribu rupiah ). Dengan perasaan bangga dan penuh dengan rasa gembira ingin ditunjukkannya hasil kerjanya itu kepada istri tercintanya. Ingin sekali ia cepat-cepat sampai di rumah dan dengan uang itu ia ingin belanja bersama istri dan anaknya, maklum gaji pertama adalah gaji yang mempunyai nilai "historis" tinggi. Setelah sampai dirumah apa yang terjadi? Ternyata dompet yang berisi gaji satu bulan tersebut sudah tidak ada di saku celananya alias kecopetan ketika ia pulang dari tempat kerjanya. Bisa dibayangkan betapa sedih, kecewa dan bingungnya ia ketika itu. Andaikata bisa, mungkin ia akan menangis sejadi-jadinya. Bahkan mungkin ia akan protes kepada tuhan yang telah "mengijinkan" peristiwa itu terjadi. Karena ia telah bekerja dengan keringatnya tanpa kenal lelah dengan penghasilan yang halal demi keluarga tercinta.

Waktu satu bulan sungguh terasa sangat lama untuk menunggu gaji tersebut. Tapi apa mau dikata gaji pertamanya sudah harus ia relakan untuk tidak ia miliki saat itu. Bagaimana jika peristiwa itu terjadi pada diri kita? Sanggupkah kita menerimanya dengan ikhlas? Apa yang ia lakukan selanjutnya? Ia duduk terdiam tanpa bisa berkata apa-apa sambil memandang istri dan anaknya, mengapa hal ini harus terjadi pada dirinya? Dalam kondisi seperti itu dengan hati terasa pedih ia mencoba tegar dan berpikir praktis. Biarlah uangnya hilang, toh peristiwa sudah terjadi, mau diapa lagi....?" Akhirnya diambilnya keputusan untuk tetap berusaha kalau-kalau dompet tersebut masih mungkin untuk ditemukan, walaupun secara logika sangat kecil kemungkinannya untuk mendapatkan kembali uangnya tersebut. Ia berusaha mengambil hikmah dari kejadian itu meskipun dengan perasaan yang tidak karuan sedihnya.

Keputusan segera diambilnya, yaitu tetap berusaha untuk mencoba mendapatkan kembali dompetnya karena di dalamnya ada beberapa surat berharga, diantaranya stnk kendaraan bermotor, ktp, dan beberapa surat penting lainnya. Akhirnya untuk mendapatkan kembali surat-surat yang hilang tersebut ia menulis surat pembaca pada sebuah surat kabar, yang intinya: biarlah uang itu hilang, asal surat-suratnya dapat kembali, dan ia berharap jika ada orang yang menemukan dompet itu, ia minta tolong agar di antarkan ke alamat yang tertera dalam ktp tersebut. Apa yang dilakukan hari-hari berlkutnya? Setiap hari ia membaca surat kabar, kalau-kalau ada berita tentang dompetnya yang hilang. Ketemukah dompet tersebut? ternyata tidak! Lalu dimanakah keindahannya peristiwa itu? Keindahannya ialah terletak pada keharusannya ia membaca surat kabar tersebut. Seolah-olah Allah menyuruh dia untuk membaca surat kabar setiap hari, dengan cara "mengijinkan" seseorang untuk mengambil dompetnya...

Lalu apa yang terjadi hari berikutnya? Dengan membaca surat kabar setiap hari, tanpa terasa suatu saat ia menemukan suatu tulisan pada disiplin ilmu yang dikuasainya yang menurut pendapatnya hal itu kurang tepat, akhirnya ia mencoba menulis untuk mengulas dan menyanggahnya. Waktu berjalan dengan cepat. Ia telah lupa pada dompetnya yang hilang, dan saat itu ia asyik menulis sesuai dengan kemampuannya yang sesuai pula dengan disiplin ilmunya. Hal ini berlangsung beberapa bulan sejak terjadinya peristiwa naas tersebut. Selanjutnya ia sering menulis dan menanggapi tulisan orang lain sampai berulang-ulang sehingga ia menjadi seorang penulis. Meskipun masih pemula, pada surat kabar tersebut. Lalu?
Karena kemampuannya menulis dinilai cukup baik, oleh pimpinan perusahaan ia dipanggil dan ditawari untuk bekerja diperusahaan tersebut dengan gaji pertama Rp 750.000,- Tujuh belas kali lipat lebih tinggi dibanding uangnya yang telah hilang waktu itu. Itulah rupanya jawaban Allah atas kejadian yang menimpa seseorang, bila sabar menerimanya. Allah "meminjam" 1 bagian, dan kini dikembalikan menjadi tujuh belas kali lipat lebih.

Waktu berjalan terus tanpa terasa, dan pada saat saya menulis ini, ia telah mencapai sukses gemilang dengan penghasilan yang ribuan kali lipat dibanding uang yang hilang dulu. Apakah ini merupakan puncak keindahan dari peristiwa yang terjadi di hari "naas" itu, atau bahkan Allah Yang Maha kuasa akan menunjukkan pada sesuatu yang lebih indah lagi....wallahu'alam. Yang pasti, ukuran sukses yang paling besar adalah hati yang damai, dan bahagia yang tercapai. Saya yakin setiap orang pernah mengalami kejadian yang senada dengan kejadian diatas. Hanya saja mungkin skala dan situasinya yang berbeda. Marilah kita renungkan perjalanan hidup kita masing-masing, pasti kita pernah mengalami suatu kejadian, dimana kejadian tersebut kita sangka sesuatu yang menyusahkan, merugikan, dan menyedihkan. Tetapi hal itu akan berubah menjadi sesuatu yang indah, apabila seseorang sabar menerimanya. Akhirnya muncullah hikmah yang sangat besar yang tiada tersangka sebelumnya. Sungguh, Allah Maha Perencana dari segala macam kejadian dan peristiwa. Setiap peristiwa yang sudah terjadi, bagi seorang muslim merupakan ketetapan Allah yang sangat indah. Karena disitulah letak ukuran dan ujian kualitas taqwa seseorang...

Memperbarui Semangat

Saat ini AMF foundation sudah memasuki umur yang ke 3 bulan. Masih seumur jagung memang, tapi semangat kami insyaAllah tidak akan pudar untuk menjadikan foundation ini dapat memberikan secercah harapan dan manfaat. Bagi siapapun pelajar Magetan yang didalam hatinya tertanam semangat juang untuk maju namun terkendala masalah biaya, maka merekalah target kami. Sudah merupakan Sunatullah bahwa semakin lama kita berjalan maka akan semakin banyak kerikil-kerikil tajam yang akan kita lalui dan siap melukai kaki kita. Pun juga dengan AMF, di bulan ke-3 ini bukannya kami berjalan tiada hambatan, banyak kendala yang harus kita hadapi. Namun begitulah hakikat perjuangan, duri-duri masalah itu akan selalu ada menemani setiap tapak kaki.

Koordinasi dan konsolidasi ibarat jantung dalam sebuah organisasi. Dengan keberadaan SDM AMF yang kebanyakan sudah tidak lagi berada di daerah Magetan membuat konsolidasi akhirnya hanya bisa kami lakukan via forum mageti. Tak pelak maka waktu menjadi faktor utama disini. Tapi kami selalu yakin tiada masalah yang tidak ada solusinya. Masalah membuat kami akan menjadi lebih dewasa. Mari kita memperbarui semangat kita kawan... demi Magetan yang lebih baik..setidaknya kita mulai dari ini dan saat ini...




Iman tanpa amal bagai pohon tanpa buah. Amal tanpa iman bagai rumah laba-laba yang rapuh.

laporan Keuangan AMF Bulan Februari 2011

Berikut adalah laporan keuangan AMF per Februari 2011 :

Saldo total per 3 Maret 2011 adalah Rp 1.329.143,41. Kami mengucapkan terima kasih sudah mempercayakan bantuan sedekah anda kepada kami Al Mageti Foundation.

Sedekah bisa disalurkan dimana saja dan kapan saja, kami tidak memaksa anda menyalurkan dana melalui kami, tapi kami akan selalu siap jika anda mempercayakan sedekah anda melalui kami. -AMF crew-

Laporan Keuangan AMF Bulan Januari 2011

Alhamdulillahirabbil'alamin akhirnya laporan keuangan AMF bulan Januari 2011 sudah bisa dipublikasikan. Seperti yang sudah dikemukakan pada postingan terdahulu, bahwa laporan dana AMF setiap bulannya akan kami laporkan via blog AMF ini. Berikut adalah bukti dana bantuan AMF per Januari 2011 :


Saldo total per 31 Januari 2011 adalah Rp 780.490,90. Kami mengucapkan terima kasih sudah mempercayakan bantuan sedekah anda kepada kami Al Mageti Foundation.
Sedekah bisa disalurkan dimana saja dan kapan saja, kami tidak memaksa anda menyalurkan dana melalui kami, tapi kami akan selalu siap jika anda mempercayakan sedekah anda melalui kami. -AMF crew-

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons