SELAMAT DATANG DI BLOG AMF
Al Mageti Foundation (AMF) adalah program bantuan beasiswa dari alumni Magetan kepada pelajar Magetan
Mimpi AMF adalah menjadi lembaga sosial profesional yang dapat membantu ratusan siswa yang kurang mampu
Bantuan dapat disalurkan melalui: Rekening bank Muamalat: 0124727845 atas nama: Setyo Purwanto (Bendahara Umum AMF) Kode atm bersama: 147

Beasiswa AMF untuk Neni


Bismillahirrahmaanirrahiim.


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.



Hmm..saat pertama kali mewawancarai seorang calon penerima beasiswa AMF yang bernama Neni Rahayu, jujur saya agak deg-degan. Maklum, selama ini saya belum pernah mewawancarai seseorang. Neni Rahayu saat saya wawancarai adalah mahasiswi semester 4 di Akademi Teknologi Kulit (ATK)di Yogyakarta. Saat mewawancarainya ada perasaan terpana, sedih, dan bangga. Terpana dengan semangatnya untuk tetap melanjutkan studi ( kuliah) dengan kondisi perekonomian keluarga yang amat sangat terbatas, menurut saya. 

Saya sedih, ketika mendengar dia bercerita tentang kondisi keluarganya. Ya, dengan mengandalkan kiriman uang 400 ribu sebulan dari ortunya, dia masih harus menyisihkan 250 ribu untuk biaya kontrakan. Praktis, untuk kehidupan sehari-hari, dia harus menggunakan sisa uang kiriman tersebut untuk biaya hidup sebulan. Saya pribadi tak bisa membayangkan bagaimana dia harus mengencangkan ikat pinggangnya dan mengatur sisa uang itu agar cukup digunakan untuk biaya hidup sebulan. 

Saya bangga, karena ditengah keterbatasan itu dia masih bisa berprestasi di kampus dengan IPK di semester 3 yang menunjukkan angka 3,52. Luar biasa!!.



Dan saat menyerahkan beasiswa dari AMF, ada binar optimisme dan semangat yang saya lihat dari sinar matanya. Ada senyum kelegaan yang tersungging di bibirnya. Ah, lega rasanya saat melihat itu semua. Semoga yang sedikit dari AMF ini, bisa membantunya meringankan beban kuliah yang menghimpit. Semoga bisa bermanfaat. Terima kasih untuk teman-teman AMF.




Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.



Alhamdulillah


---------
Oleh : Novita H. 
Perwakilan AMF Jogjakarta. 

Kita Carikan!


Bulan ini amf (almageti foundation) luar biasa. Ada 2 email masuk terkait permintaan  beasiswa. Dulu kita cari-cari anak asuh untuk kita beri beasiswa, bulan ini datang dengan sendirinya. 2 orang pula.

Selain 2 orang yang baru mengajukan, amf sudah punya 3 anak asuh. Et (Inisial), Id (inisial), dan Im (inisial). Im sudah lulus di tahun ini, maka beban anak asuh amf tinggal 2 orang, sehingga wajar jika kita koar-koar ingin mencari anak asuh lagi. Alhamdulilah datang atas seijin Alloh swt.

Pertama Nn (inisial), Mahasiswa Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta yang aktif di BEM kemahasiswaan ini tergolong luar biasa. Hasil data, interview langsung didapatkan fakta bahwa SPP persemesternya adalah 1.5 juta, uang kost setiap bulan 250 rb, dan setiap bulan hanya mendapat kiriman uang 400rb untuk makan dan uang kost. Bagaimana dengan SPP? Orang tua dan kakanya harus pontang panting mencari pinjaman untuk membayarnya.

Siswi yang menyabet predikat siswi teladan dan berprestasi ini harus mencukup-cukupnya uang kiriman dengan satu semangat, tak akan putus sekolah dengan segala keterbatasan yang dimiliki orangtuanya yang bekerja sebagai petani.

150 rb untuk makan sebulan, belum biaya operasional kuliahnya. Bahkan Novita yang mewakili amf saat melakukan direct interview ke Nn sangat bersemangat sekali untuk mengambil Nn sebagai anak asuh amf.
Akhirnya, dari rapat via WA (What App) di group amf diputuskan amf akan menjadikan Nn sebagai anak asuh dan membantu meringankan biaya kuliah dengan satu semangat. Jangan sampai ada anak magetan DO sekolah gara-gara terkendala dana.

Sebagai info, sudah hamper sebulan terakhir diskusi amf di group WA sangat-sangat aktif sekali, maklum, bapak-bapak dan ibuk-ibuk donator dan pengurus amf tersebar dari sabang sampai merauke. Jadi sarana untuk meeting, musyawarah dan diskusi via jejaring social ini. Dan ini sangat effective dan efisien.
Kedua Hn (Inisial), Siswi yang baru naik kelas XI ini juga tak kalah luar biasa. Dengan segudang prestasi dan buanyak organisasi sekolah yang ia ikuti, nilainya tetep jozz.

Namun, sangat ironis, ia menunggak SPP sehingga menyulitkan ia dalam aktifitas KBM. Kondisi keungan keluarga dan mahalnya biaya pendidikan yang tidak sebanding dengan penghasilan keluarganya mendorong Hn untuk memberanikan diri mengajukan beasiswa kea mf.

Saya sms ke Hn bahwa tahap kedua setelah berkas pengajuan akan ada interview dengan membawa pembayaran SPP semester sebelumnya, di jawaboleh Hn,  ia tidak punya karena belum bayar SPP. Ketika aku tanya silakan dibawa bukti raportnya, ia balas di sms gak bisa bawa raport karena belum terima raport karena belum bayar SPP. Fiuhh,.. sedih rasanya. Akhirnya aku minta datang saja ke pengurus amf yang ada di magetan untuk interview. Saat menulis ini, kami sedang menunggu hasil interview oleh team.

Dari curcol diatas, maka sudah jelas kas amf akan ketambahan amanah 2 orang. Nah, selain tantangan tambahan 2 orang anak asuh diatas, ada berita yang bikin geger group di WA, yaitu salah satu anak asuh amf yaitu Id mengsms bahwa ada kemungkinan ia bakal putus kuliah karena terkendala biaya. What!!
Kagetlah kita, kok bisa. Bukankah setiap semester amf sudah memberi bantuan untuk membayar SPP? Setelah pengusrus amf mendesak Id untuk cerita. Dikethuilah bahwa sudah 2 semester ini Id tidak bisa membayar biaya operasional kuliah di akademi bidan yang ia tempuh yang jumlahnya mencapai 12 juta lebih. Whaaaattt??? Kok ndak bilang to nduk…

Jumlah itupun sudah dikurangi usaha Id mencari pinjeman uang sebesar 5 juta ketemennya. Bahkan kata Id, orang tuanya sudah angkat tangan terhadap kuliah Id.

Ketika kasus ini kita lempar di group, aku terejut. Justru keadaan ini melejitkan semangat temen-temen pengurus dan donator dengan satu kata. Jangan sampai ada anak asuh amf yang DO kuliah gara-gara biaya. Kita carikan!!!

Bahkan pernyataan “kita carikan” itu dengan kondisi kas hanya tersisa 7 juta, dan belum di kurangi untuk biaya SPP Er (1.8 juta, dibayar akhir bulan ini), Beasiswa untuk Nn (2.5 juta dibayar bulan ini), belum Hn estimasi 1juta. Sisa yang ada yang bisa dikasih ke Id hanya 2 jutaan. Padahal kebutuhan 12 juta…!!
“kalau kurang kita carikan” kata pak bendum dengan berkobar semangat khas magetan :D

Tidak ada yang tidak mungkin jika kami meresapi dan bertindak layaknya kesungguhan orang tua membesarkan anak anaknya. Mungkin kami tidak bisa berinvestasi layaknya pada jutawan, milyander, ataupun trilyunder.

Investasi investasi kami ya hanya ini, membesarkan dan menamatkan sekolah anak-anak asuh kami dengen keringat dan semangat kami (9tk)

AMF: Beasiswa untuk Ida Nasution, Ima, dan Silaturahim Keluarga Ertika

Alhamdulillah, Bulan November kemarin, AMF berkesempatan untuk kembali menyalurkan infaq para donatur untuk 2 orang pelajar yang membutuhkan.

Bermula dari SMS dari Ida Nasution, seorang yang cukup saya kenal. Pernah satu kelompok dalam sebuah aktivitas dengan saya, juga sama-sama menjadi mentor di kegiatan Dakwah Sekolah dan mentoring di kampus akbid. Saya akui, Ida adalah seorang yang sangat gigih dan tak kenal putus asa. Ketidakmampuan orang tuanya, tidak lantas memupus keinginannya untuk melanjutkan kuliah. Lulus dari SMA tahun 2006, Ida harus memendam sementara niatnya untuk bisa kuliah di Akbid. Dia harus bersabar, hari-hari mantan ketua OSIS SMA 1 Kawedanan ini diisi dengan mengajar di sebuah PAUD dan TK rintisan seorang akhwat, juga memberikan les untuk anak SD di rumah.

Sampai pada akhirnya, kesempatan untuk kuliah datang. Sekitar 5 tahun kemudian. Tabungan orang tuanya dan tabungannya sendiri ditambah bekal niat serta doa, membawanya mendaftar di sebuah akademi kebidanan di Kota Madiun, yaitu Akbid Muhammadiyah Madiun. Mulai saat itu hari-harinya tambah sibuk, sibuk dengan jadwal kuliah yang padat. Pagi hingga lepas dhuhur. Lalu bergegas pulang untuk memberikan les hingga menjelang malam. Semua itu dilakukan agar teru bisa kuliah. Namun, ada sebuah titik dimana dengan berat hati orang tuanya harus mengatakan tak sanggup lagi membantu Ida mencukupi kebutuhan biaya kuliah. Karena orang tuanya masih punya tanggungan dua adiknya yang masih SMP dan SMA.

Berlatar pengakuan itulah, Ida mengsms saya. Mengajukan dirinya untuk mendapatkan beasiswa dari AMF. Alhamdulillah, bantuan dana untuk Ida telah diserahkan. Sebesar Rp 1.500.000,00 untuk membantu mencukupi biaya per semester kuliahnya. Dia mengaku, kadang takut kalau impiannya untuk berhasil menjadi seorang bidan akan pupus di tengah jalan. Namun, niat kuatnya untuk lulus kuliah, memuliakan orang tuanya, menjadi semangat tersendiri untuk bisa bertahan walau harus berdarah-darah. Satu hal yang sangat dia yakini bahwa Allah akan selalu bersama hamba-Nya. InsyaAllah, biaya bantuan untuk Ida akan diberikan setiap semester.

*****

Penyaluran beasiswa yang kedua di bulan November ini diberikan kepada Ima. Ini kali kedua bagi Ima menerima bantuan dari AMF. Ima adalah siswa SMKN 1 Magetan, sekarang duduk di kelas XI. Berdasar surat tagihan dari sekolah yang ditunjukkan kepada saya, bantuan untuk Ima kali ini, diserahkan sebesar Rp 1.050.000,00. Ini termasuk membayar SPP 6 bulan yang sudah hampir jatuh tempo. Ima memang hanya tinggal dengan kakak laki-laki dan Ibunya. Ibu hanya bekerja seadanya, sementara kakaknya seorang guru honorer yang digaji oleh sekolah.

Setiap saya menyerahkan beasiswa AMF kepada Ima dan kakaknya, saya selalu melihat semangat di wajah mereka. Senyum bahagia, seperti ada beban terangkat dari tubuhnya yang sebelumnya tercermin di raut wajah mereka. Bismillah semoga berkah.

*****

Di bulan November ini, juga ada satu hal menarik untuk AMF yang layak jika di posting di blog ini. Dengan harapan akan mengembalikan, menambah semangat untuk AMF. Bahwa keberadaan kita, ternyata dirasakan dan dibutuhkan.

Yup, akhir November lalu saya kedatangan tamu yang sebenarnya membuat saya malu. Saya yang terbilang muda, disilaturahimi orang tua, yaitu Ertika dan kedua orang tuanya. Saya sangat pakewuh, berkali saya minta maaf belum bisa sowan dan memperkenalkan diri ke keluarga Ertika (Ertika adalah salah satu penerima beasiswa AMF).

Setelah mulai percakapan, tujuan kedatang Ertika dan orang tuanya adalah silaturahim, melihat bayi saya, juga ingin mengucapkan terima kasih. Berkali Bapak Ertika mengucapkan terima kasih. Beliau bercerita tentang kehidupan keluarganya, sesekali beliau menyeka air matanya yang nyaris tumpah. Sepanjang bercerita beliau menahan getar suaranya.

Dalam kesempatan itu saya mengenalkan AMF, proses terbentuknya, dan visi misinya. Beliau sangat salud dengan AMF, donatur, dan siapapun yang terlibat dengan AMF. Tak terhitung berapa kali, beliau menyampaikan semoga teman-teman di AMF selalu mendapatkan keberkahan hidup, mendapatkan pahala berlimpah dari Allah swt.

*****

Nah, semoga penyaluran dana kepada Ida dan Ima, juga silaturahim keluarga Ertika bisa menjadi bukti bahwa keberadaan AMF yang tampak sepi dari publikasi ternyata dibutuhkan, dirasakan. Dan lebih dari itu menjadi sumber motivasi bagi teman-teman AMF dan para donatur untuk terus menjadi bagian dari para penimba ilmu yang membutuhkan biaya belajar. Untuk bisa merasai kebahagiaan dan senyum mereka ditengah himpitan kebutuhan akan uang. Tentunya harapan terbesar lewat AMF, bersama-sama kita dapat menjalani hidup dibersamai oleh keberkahan. Amin Yaa Rabb.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons