Alhamdulillah, Bulan November kemarin, AMF berkesempatan untuk kembali menyalurkan infaq para donatur untuk 2 orang pelajar yang membutuhkan.
Bermula dari SMS dari Ida Nasution, seorang yang cukup saya kenal. Pernah satu kelompok dalam sebuah aktivitas dengan saya, juga sama-sama menjadi mentor di kegiatan Dakwah Sekolah dan mentoring di kampus akbid. Saya akui, Ida adalah seorang yang sangat gigih dan tak kenal putus asa. Ketidakmampuan orang tuanya, tidak lantas memupus keinginannya untuk melanjutkan kuliah. Lulus dari SMA tahun 2006, Ida harus memendam sementara niatnya untuk bisa kuliah di Akbid. Dia harus bersabar, hari-hari mantan ketua OSIS SMA 1 Kawedanan ini diisi dengan mengajar di sebuah PAUD dan TK rintisan seorang akhwat, juga memberikan les untuk anak SD di rumah.
Sampai pada akhirnya, kesempatan untuk kuliah datang. Sekitar 5 tahun kemudian. Tabungan orang tuanya dan tabungannya sendiri ditambah bekal niat serta doa, membawanya mendaftar di sebuah akademi kebidanan di Kota Madiun, yaitu Akbid Muhammadiyah Madiun. Mulai saat itu hari-harinya tambah sibuk, sibuk dengan jadwal kuliah yang padat. Pagi hingga lepas dhuhur. Lalu bergegas pulang untuk memberikan les hingga menjelang malam. Semua itu dilakukan agar teru bisa kuliah. Namun, ada sebuah titik dimana dengan berat hati orang tuanya harus mengatakan tak sanggup lagi membantu Ida mencukupi kebutuhan biaya kuliah. Karena orang tuanya masih punya tanggungan dua adiknya yang masih SMP dan SMA.
Berlatar pengakuan itulah, Ida mengsms saya. Mengajukan dirinya untuk mendapatkan beasiswa dari AMF. Alhamdulillah, bantuan dana untuk Ida telah diserahkan. Sebesar
Rp 1.500.000,00 untuk membantu mencukupi biaya per semester kuliahnya. Dia mengaku, kadang takut kalau impiannya untuk berhasil menjadi seorang bidan akan pupus di tengah jalan. Namun, niat kuatnya untuk lulus kuliah, memuliakan orang tuanya, menjadi semangat tersendiri untuk bisa bertahan walau harus
berdarah-darah. Satu hal yang sangat dia yakini bahwa Allah akan selalu bersama hamba-Nya. InsyaAllah, biaya bantuan untuk Ida akan diberikan setiap semester.
*****
Penyaluran beasiswa yang kedua di bulan November ini diberikan kepada
Ima. Ini kali kedua bagi Ima menerima bantuan dari AMF. Ima adalah siswa SMKN 1 Magetan, sekarang duduk di kelas XI. Berdasar surat tagihan dari sekolah yang ditunjukkan kepada saya, bantuan untuk
Ima kali ini, diserahkan sebesar
Rp 1.050.000,00. Ini termasuk membayar SPP 6 bulan yang sudah hampir jatuh tempo. Ima memang hanya tinggal dengan kakak laki-laki dan Ibunya. Ibu hanya
bekerja seadanya, sementara kakaknya seorang guru honorer yang digaji oleh sekolah.
Setiap saya menyerahkan beasiswa AMF kepada Ima dan kakaknya, saya selalu melihat semangat di wajah mereka. Senyum bahagia, seperti ada beban terangkat dari tubuhnya yang sebelumnya tercermin di raut wajah mereka. Bismillah semoga berkah.
*****
Di bulan November ini, juga ada satu hal menarik untuk AMF yang layak jika di posting di blog ini. Dengan harapan akan mengembalikan, menambah semangat untuk AMF. Bahwa keberadaan kita,
ternyata dirasakan dan dibutuhkan.
Yup, akhir November lalu saya kedatangan tamu yang sebenarnya membuat saya malu. Saya yang terbilang muda, disilaturahimi orang tua, yaitu
Ertika dan kedua orang tuanya. Saya sangat
pakewuh, berkali saya minta maaf belum bisa
sowan dan memperkenalkan diri ke keluarga Ertika (Ertika adalah salah satu penerima beasiswa AMF).
Setelah mulai percakapan, tujuan kedatang Ertika dan orang tuanya adalah silaturahim, melihat bayi saya, juga ingin mengucapkan terima kasih. Berkali Bapak Ertika mengucapkan terima
kasih. Beliau bercerita tentang kehidupan keluarganya, sesekali beliau menyeka air matanya yang nyaris tumpah. Sepanjang bercerita beliau menahan getar suaranya.
Dalam kesempatan itu saya mengenalkan AMF, proses terbentuknya, dan visi misinya. Beliau sangat salud dengan AMF, donatur, dan siapapun yang terlibat dengan AMF. Tak terhitung
berapa kali, beliau menyampaikan semoga teman-teman di AMF selalu mendapatkan keberkahan hidup, mendapatkan pahala berlimpah dari Allah swt.
*****
Nah, semoga penyaluran dana kepada Ida dan Ima, juga silaturahim keluarga Ertika bisa menjadi bukti bahwa keberadaan AMF yang tampak sepi dari publikasi ternyata dibutuhkan, dirasakan. Dan lebih dari itu menjadi sumber motivasi bagi teman-teman AMF dan para donatur untuk terus menjadi bagian dari para penimba ilmu yang membutuhkan biaya belajar. Untuk bisa merasai kebahagiaan dan senyum mereka ditengah himpitan kebutuhan akan uang. Tentunya harapan terbesar lewat AMF, bersama-sama kita dapat menjalani hidup dibersamai oleh keberkahan. Amin Yaa Rabb.